Friday, February 7, 2020

# Day 1 - Fallin Love with Macau!


Postingan ini telah dinyatakan gagal menjadi tour guide online untuk masyarakat. Pernyataan tersebut telah disampaikan oleh sang penulis itu sendiri, yaitu saya. Iya, SAYA sendiri.

Jadi kalau kamu adalah orang yang nggak beruntung dan kesasar sampai tersesat diblog ini lalu berharap postingan ini bisa kasih tips perjalanan ke Macau yang worth it dan menyenangkan, mohon maaf sekali lagi kalian harus kecewa guys T_T

Bahwasanya postingan ini cuma berisi cuap-cuap belaka, curhatan gak jelas dan kalimat yang susah dimengerti, huehuehue. Yakin mau lanjut baca? Oke baiklah saya gak maksa, tapi konsekuensi ditanggung masing-masing, okay?.

Untuk saat-saat seperti ini saya berterimakasih kepada Alhazen, sang pencipta kamera.
karena bagi pengingat jangka pendek seperti saya, pada akhirnya merasa terselamatkan oleh hadirnya beberapa foro asal jepret yang sempat saya ambil ketika berada di Macau. Apalagi setelah 2 tahun melakukan perjalanan dan saya baru akan membuat ulasanya sekarang, bisa dibayangkan ingatan saya sekabur apa saat ini.

Jangankan sebelum sampai dibandara milik orang, waktu nunggu penerbangan dibandara negara sendiri aja deg-deganya bukan main, right, this is the first time for me to go somewhere by a plane. Rasanya hampir semua moment pengin banget saya rekam karena pasti saya ingin menontonya lagi suatu hari nanti.

Tapi tentu saja itu bisa mengurangi kualitas traveling itu sendiri. you know exactly that traveling is not about hunting photo. but to take a moment. moment yang saat itu kamu dan dirimu sendiri yang bisa mengerti. tentang aroma, tentang suasana, tentang definisi dan tentang apa apa yang tak selamanya bisa tertangkap pada kaca optik. jadi hal terbaik yang saya harus lakukan saat itu adalah menikmatinya. dan membiarkan alam bawah sadar merekam sesukanya juga sebanyak-banyaknya. karena jika itu cukup membuatku terpukau, aku percaya ingatan ini tidak akan membiarkanku melupakanya.

Saat itu pagi buta sambil menanti penerbangan pertama.


Cheese 1 Cheese 2 Pasporku yang penuh drama


For the first time, saya nginjekin kaki ditanah belahan negara lain. Sounds clingy and norak- i think? But who cares! This is me, and i just so excited right now.
Excited saya sesederhana itu, kagum ngeliat keadaan bandara yang jauh berbeda dengan di Indonesia, bandara mereka terlihat lebih- mini? Iya, lebih kecil baget dibanding Soetta Airport.

Excited saya sesederhana itu, nengok kanan-kiri dan semua plang penunjuk jalan maupun banner-banner bertuliskan dengan bahasa mandarin. Feel like, wuow where i am? Am i dreaming?


Macau Airport Macau Airport Macau Airpiort


Setelah dihadapkan dengan bandara mini yang diluar dugaan, tiba saatnya kebingungan buat cari transportasi selanjutnya ke The Venetian Macau. From the book i read, okay- i buy a book before. About Macau. And i hope this book can be our (me and my friends) guide. yang pada kenyataanya saya lebih banyak bergantung pada kedua kakak-kakak travelmates ku ini ketimbang pada buku. Well maybe karena saya baru pertama kali melakukan perjalanan berkilo-kilo meter jauhnya dari rumah, hikds. thankyou kakak-kakaku. Okay- back to the topic. and then, the book said that di Hotel Venetian Macau, kita bisa titip koper dan tas disana. Dan hotel itu pun gak jauh dari bandara. Kita juga bisa naik shuttle bus dari bandara ke Venetian dengan gratis. Lumayan kan? hari pertama tiba di Macau bisa langsung jalan-jalan disana sebelum cus ke Hongkong. Karena kita nggak pesen penginapan di Macau, kita nginepnya di HK. Because of why? Karena penginapan di Macau mahal-mahal semua gewla.

Anyway- kita langsung tanya ke petugas bandara disana, beberapa pertanyaan kita ajukan with English gado-gado campur Jawa. "gimana caranya kita bisa sampai ke Venetian Macau?" dan "shuttle bus yang mana yang bisa membawa kita kesana dengan gretongan?" lalu saya dan teman-teman pun kaget again, jengjeng- semua petugas bandara yang kita tanya nggak bisa English!. mati kutu kita nggak bisa nanya sama sekali, jangankan nanya, kalau bisa ngerti bahasa tubuhnya aja udah Alhamdulillah.

Akhirnya setelah berkutat dengan bahasa tubuh yang ternyata sangat sulit dan abstrak. Kita berhasil nemuin shuttle bus yang rela mengangkut kita dengan cuma-cuma. AND YOU KNOW WHAT MAKES ME VERY HWAPPY??? THE BUS IS FREE WIFI!!!!!! gak usah galau dengan telepon seluler yang gak bisa digunain karena providernya, because shuttle bus disini FREE WIFI. Gila surga dunia banget. Akhirnya kita sama sekali nggak beli provider baru disini, karena WiFi bertebaran dimana-mana udah kayak kacang goreng.

Beberapa potret pemandangan kota.


macau 1 macau 2 macau 3
macau 4 macau 5 macau 6


Sampai di Venetian Macau mata bener-bener langsung berkaca-kaca.. this is even real? Are you sure? BOYS BEFORE FLOWER FOR REAL?? "KYAAAH GU JUN PYO OPPA WHERE ARE YOUHH?!?!?"

Jinjja seexcited itu ngeliat tempat yang dulunya cuma bisa saya liat dari layar kaca. Jadi ngerasa kayak Geum Jandi (nanaonan ieu)

BBF Vibes Almost Paradise Venetian Macau Hotel


Setelah titip koper supaya leluasa jalan-jalan, kita puas-puasin jelong jelong disana sebelum pindah ke destinasi lain. Bangunan ini hotel, tapi bener bener udah kayak tempat wisata. Semua serba ada. Feel like in a dream. Hotel yang super duper megah. Kita ngapain disini? Yup. Memanjakan mata dan jeprat jepret moment seadanya. Cukup menjadi kesenangan tersendiri disini, untuk aku yang sebelumnya melihat tempat ini cuma dari layar kaca. Tempat shooting drama korea yang pertama kali aku tonton, Boys Before Flower. And suddenly bring back all memories.


Jodoh Gu Junpyo Geum Jandi BBF Vibes


Selain lobby hotel, ada salah satu spot yang familiar juga dikalangan pecinta drama korea apalagi yang nonton Boys Before Flower. Yup! Naik gondola ala ala di Sungai Venice. e ralat, bukan naik, kita cuma numpang foto disana wkwkwk kenapa? ya karena naiknya mahal men :( maybe nextime with my future husband? xixixi


Gondola 1 Gondola 2 Gondola 3
Gondola 4 Gondola 5 Gondola 6

Ada cerita lucu yang bahkan sampai sekarang setelah 2 tahun perjalanan masih keinget dan sering jadi bahan ketawaan aku dan kedua kakak-kakak travelmates ku ini. Kita nyasar di Venetian. Iya, kesasar. Waktu pengen keluar hotel guna menuju destinasi lain, kita gak bisa nemuin pintu keluar karena saking luasnya Venetian itu. Alhasil kita nanya sama petugas disana, tapi sialnya lagi petugas disana juga nggak bisa English guys, sampai sampai waktu kita nanya pintu keluar dimana malah dimintain KTP buat bukti cukup umur karena kita dikira mau main Casino. WHUT?!?!?!?! Saya ketawa kenceng banget. Posisinya sih emang penjaga itu lagi berdiri didepan Casino. Dan kita emang lagi disamping pintu masuk Casino. Mungkin itu yang bikin dia ngira kita mau masuk Casino. Well- Macau negara Casino terbesar. Las Vegasnya Asia. Waktu minta map Venetian aja kita malah dikasih Casino map hahaha ya ampun, capek ketawa saya :(

Singkat cerita kita beruntung berhasil nemu pintu keluar Venetian Hotel. Dan kita meluncur ke destinasi selanjutnya, Ruin of St.Pauls and Senado Square!

 Lagi-lagi naik bus free WiFi, uhuy senangnya dalam hati~


Nature Republic Mencari arah dan tujuan Etude House


Kita traveling modal irit. Pokoknya sampai sana cobain Egg Tart portugis khas sana doang dan kalau aus beli air mineral aja. Masalah makan mending makan popmie aja nanti sampai hotel. Dan bukan cuma masalah ngirit. Padahal, jajanan pinggir jalan yang murah disana juga berlimpah. Banyak banget jajanan disekitar jalan menuju Senado Square. But most of them are include pork and we don't want to take the risks.


secuil moment bahagia nyobain egg tart :')


So much fun in Macau and mostly we use tubuh language to speak. Beli Egg Tart sama air mineral aja susahnya minta ampun buat nanya "ini mengandung pork atau enggak?" But i got a lot of laugh there.

Ruin of St. Pauls Ruin of St. Pauls Ruin of St. Pauls
Senado Suare Senado Square Ruin of St. Pauls


Pukul sudah sore, waktunya naik ferry menuju Hongkong buat check in hostel.

tetap senyum menahan mual :')

Hostel ini rekomendasi dari buku dan beberapa itinerary orang diberbagai blog. Hostelnya murah dan worth it.

Sedihnya, kita sampai ke ferry terminal kemaleman. Udah diatas magrib. Dan tarif malam lebih mahal daripada tarif siang hiks. But its okay (padahalsayangjugahiksss)

First impression naik ferry? MUAL BANGET HHHH yammpun gabetah mau muntah, tersiksa hikss T-T terombang-ambing kayak hubungan tanpa kepastian (mksd?!?!?) Intinya mual banget mau nangis aja sayanya.

Sampai di HK ternyata pas turun dari Ferry juga dimintain passport. Abis itu kita jalan kaki ke Hostel. Yup. Hostelnya juga deket dari terminal Ferry~ Yuhuu worth banget kan?

TAPI NGGAK SEMUDAH ITU FERGUSO. Kita nyasar banget buat cari hostelnya. Setelah keliling-keliling berjam-jam dan udah kecapean, mood pun jadi ilang karena udah kelaperan dan jam juga nunjukin diatas jam 9 malem, akhirnya hostelnya ketemu juga. Finally.

Mandi, nyeduh popmie, skincarean lalu tidur. First day in Macau was so amazing and Hello Hongkong, See you tomorrow!

Ni Hao!
Regadrs, cicicipta 

Pssst- ada tambahan beberapa foto nich!

 
Shuttle bus free WiFi kesayangan!  air mineral pereda dahaga  kerja keras seorang fotografer :')

Thursday, February 6, 2020

Paspor in Stories ( Part II )



Seperti hal-nya ingatan manusia yang semakin samar tiap waktu demi waktu. Untuk itulah aku suka menulis. membacanya kembali seperti menaiki mesin waktu. Mengulang kembali, menghadirkan lagi. Kebahagiaan dikala itu, juga keputus asaan itu. Tersenyum kembali ketika memori itu terputar lagi, kerapkali tertawa oleh kekonyolan diriku yang dulu, tak jarang juga aku menangis membaca fiksi karyaku sendiri. Karena itulah aku mencintai tulisanku. Ia adalah sahabat terbaikku, ia tidak pernah pergi, meski aku tinggalkan berkali-kali.

Seperti hal-nya ingatan manusia yang semakin samar tiap waktu demi waktu, seperti itulah hadirku kini melanjutkan postinganku yang sebelumnya, Paspor in Stories.

Ya- anggap saja ingatan adalah secangkir kopi hangat, mungkin kopi ku kini sudah mendingin, ditelan waktu. bukan, bukan karena aku melupakanya. hanya saja, tidak sedetail kala itu.

Singkat cerita- Bandung saat itu menjadi kegalauan besar bagiku. “Naik apa aku kesana?” “ya ampun jauh banget gila woi anjir bikin paspor doang pake ke bandung segala?!” bayangan-bayangan gak dapet izin juga mulai menghantui. Gak jadi pergi, duit pun juga hilang- matilah sudah, pikirku- lebih tepatnya, mimpi burukku.

Akhirnyaaa kegalauan itu tiba tiba wushhh- hilang dalam sekejab dengan “yaudah kalau emang bener bener nggak bisa bikin paspor dideket dket sini, nanti papa anterin ke bandung’ asdsdssfsf aku emang punya papa paling baikkk. “tapi coba iseng-iseng aja tuh kakak ke imigrasi yang di –piiip- sensor, intinya kantor imigrasi deket rumahku hehehe.

Finally aku kesana, dan dapat info kalau sekarang natrianya emang harus pakai whatsapp, gabisa ujug ujug langsung bikin, then- aku curhat bin cerita kalau aku tuh udah mepeeeet bgt waktunya, udah mau berangkat akhir bulan nanti, sedangkan antrianya teh penuh semua. Hhh. Alhasil sang mamang imigrasi kasih saran, suruh ke kantor imigrasi yang di Serang aja. Dia masih antri manual.

“Alhamdulillah yaAllah” udah berasa kayak menang undian sepeda dari bapak Jokowi!! Nggak deng, lebih seneng lagi pokoknya! Secara Serang setidaknya lebih deket dari Bandung. Alhamdulillah, Macau dan Hongkong masih rezeki aku.

Singkat cerita lagi- pagi pagi buta bener bener abis sholat subuh aku berangkat dianter papa, bener bener masih gelap. Karena kata papa kalau siangan dikit, bisa macet total, belum lagi bikin paspor pasti ngantri. Aku lupa tepatnya tanggal berapa- ya maklumlah, Seperti hal-nya ingatan manusia yang semakin samar tiap waktu demi waktu (tsaaaah~).

Akhirnya bener aja, aku sampai sana jam 6 pagi, bener-bener pagi buanget. Belum buka. Aku sama papa sampai sarapan nasi uduk dulu didepan kantor imigrasi. Dan jengjeng waktu antrian dibuka, aku dapat antrian nomor 3, gak sia-sia aku berangkat pagi buta. And you know what? Antrian udah abis pas jam 7 pagi, udah mencapai 100 lebih antrian. Aku Cuma bisa geleng-geleng kepala.

Finalllyyyyy after so much drama, i got youuu~ under my skin~ (o sorry)
Finally, i got you, my pasport!



FIN
(pssst.) wait my another story of Hongkong and Macau!




Regards, cicicipta.



KYAAAAHHHHHH- i’m so hwaaappy that finally i can finish this shitty post that always haunting me everyday!!! Feel like.. mau lanjutin tapi udah banyak yang lupa karena udah lama banjeeet. Tapi masih pengen lanjutin karena kayaknya aku tuh gak betah kalau ada postingan ngegantung (hiksss padahal fanficku banyak yang gantung untill the main character of my fanfic gone for real- hiks, R.I.P Goo Hara T_T)

ANYWAY! Thankyou myself- for continue this shit post! I’m proud of myself!
Ok- thankyou for nobody who read this, see you next time, annyeonggg!

Happy Apple