JAITLIN
Never Let You Go
Part 1
Story By : Suciati
Cipta Sejati
Artworking By : Suciati Cipta
Sejati
Inspiration : Jaitlin Facts
Main Cast :
Justin Bieber
Caitlin Beadles
Inspiration : Jaitlin Facts
Main Cast :
Justin Bieber
Caitlin Beadles
Genre :
Drama Romance - Fluff - Angst
Rating : T
Type : Series
Type : Series
Lenght : 2113 Words
Note :
Cerita ini sebagian besar kisah nyata soalnya aku ambil dari Facts-Facts Jaitlin yang beredar di dunia maya, tapi ada sebagian kisah buatanku sendiri sebagai pelengkap aja hehe^^
***
Halooo semuanyaaa^^ lahir lagi dengan Fanfiction hehehe, baru pertama kali nih bikin FF yang tokoh aslinya orang western, biasanya kan orang korea, jadi maaf ya kalo aneh -___-v im sorry *eaa inggris ._.
Oh iya, FF ini aku buat soalnya aku terharu banget setelah baca Factsnya Jaitlin or Justin and Caitlin di Blog temen gue ayu, yaAllah Factsnya sedih :"""(((
makanya aku terinspirasi aku buat aja deh jadi FF hehe, aku juga udah janji sama ayu mau bikin FF ini, semoga semuanya suka yaa, dan semoga ayu juga suka ;) hehehe
over all thanks for visit and happy reading^^
Note :
Cerita ini sebagian besar kisah nyata soalnya aku ambil dari Facts-Facts Jaitlin yang beredar di dunia maya, tapi ada sebagian kisah buatanku sendiri sebagai pelengkap aja hehe^^
***
Halooo semuanyaaa^^ lahir lagi dengan Fanfiction hehehe, baru pertama kali nih bikin FF yang tokoh aslinya orang western, biasanya kan orang korea, jadi maaf ya kalo aneh -___-v im sorry *eaa inggris ._.
Oh iya, FF ini aku buat soalnya aku terharu banget setelah baca Factsnya Jaitlin or Justin and Caitlin di Blog temen gue ayu, yaAllah Factsnya sedih :"""(((
makanya aku terinspirasi aku buat aja deh jadi FF hehe, aku juga udah janji sama ayu mau bikin FF ini, semoga semuanya suka yaa, dan semoga ayu juga suka ;) hehehe
over all thanks for visit and happy reading^^
JUSTIN
POV
Hari minggu pagi, seperti pagi biasanya aku
berdoa di gereja tua di daerah Atlanta tempat tinggalku, hhh.. sepertinya baru kemarin aku pindah kemari dan
sepertinya baru kemarin aku mengenal dirinya.. mengenal Caitlin..
**Flashback**
Musim panas pertamaku di Atlanta, terdengar
ngiungan suara jangkrik, semua tampak asing bagiku, daerah ini, pepohonan ini,
udara ini, dunia baru ini sangat asing bagiku, aku baru saja tiba di daerah
ini, aku baru saja pindah dari Strartford,dan tiba disini
kemarin malam, entah mengapa disini begitu sepi
Langkah kakiku menuju pada sebuah gereja tua
yang sunyi, kubuka pintu gereja itu.. benar sekali, tak ada seorangpun disana
aku duduk di bangku paling depan pada gereja
itu, ku angkat kedua tanganku dan memejamkan mataku, aku mulai panjatkan doa
kepada sang maha kuasa
setelah semua kucurahkan pada sang maha kuasa,
aku mulai membuka mataku, aku mulai berbalik
dan berniat meninggalkan gereja itu..
“siapa dia?” gumamku dalam hati
Saat kutolehkan kepalaku, seorang wanita cantik
sedang berdoa di sudut gereja itu, ia berdoa sangatlah kusyu, entah mengapa aku
tak bisa memalingkan pandanganku, tanpa bergeming aku terdiam, tak terasa aku
terus menerus memandanginya, melihatnya yang sedang berdoa
“Maaf, anda kenapa?”
Lamunanku terpecahkan, aku tak menyadari
wanita itu telah selesai berdoa, ia menyapaku, dan sepertinya dia heran
melihatku yang terus memperhatikanya.. hah bodohnya aku..
“ma..maaf aku tidak bermaksud..” aku tak tahu
apa yang harus kukatakan, tak mungkin aku mengatakan bahwa aku terus
memperhatikanya sejak tadi
“hm.. kulihat sepertinya kau anak baru, aku
belum pernah melihatmu disini, kenalkan..aku Caitlin”
Ujarnya lembut, sebersit senyum yang teramat
manis tersimpul pada bibirnya, mengulurkan tangan indahnya
“aku.. Justin”
**End
Of Flashback**
“Hai Kau sudah selesai?” seorang wanita
memecahkan lamunanku yang sedang berdoa
“Ya aku sudah selesai.. ayo pergi” aku segera
beranjak keluar dari gereja itu bersamanya
“hei! Apa yang kau doakan daritadi? Lama
sekali!”
“hem.. itu rahasia”
“Huh beritahu aku!” dia tampaknya mulai kesal,
tapi aku senang, raut kesalnya terlihat sangatlah manis bagiku
“Tidak bisa.. hahaha” ujarku sambil mencubit
pipinya
“aduh! Sakit! Justin Awas kau!”
Dialah Caitlin.. Pacarku..
Aku menggenggam erat tanganya dan pergi dari
gereja itu
***
AUTHOR
POV
Cuaca sangatlah cerah hari ini, udara yang
bersahabat dan suara kicauan burung dengan riangnya, Sepasang kekasih itu
keluar dari gereja dan mulai berjalan jalan disekitar gereja tersebut
“Hei ayo kita dudukdi bangku taman itu..” ujar
Justin sambil menunjuk bangku taman di
sudut sana
“baiklah”
Akhirnya mereka berdua duduk di bangku itu dan
berbincang-bincang disana, Justin Pun menyanyikan sebuah lagu untuk Caitlin..
Justin sangat gemar menyanyi, hobbynya adalah menyanyi tetapi karena ia
bukanlah dari keluarga yang kaya raya maka ia tidak mempunyai cukup uang untuk
melakukan rekaman sendiri, ia hanya bisa bernyanyi pada cafe-cafe terdekat dan
ia hanya berharap suatu saat nanti ia dapatmewujudkan impianya menjadi bintang
terkenal..
“oooh.. I Never Let You Go...”
“Waaaahh”
“Prok..Prok..Prok”
“hebaaat!”
Caitlin senang dan bertepuk tangan mendengar
Justin bernyanyi, Justin pun tersipu malu
“ah aku tidak sehebat itu..” ujar Justin
tersipu malu
“tidak! Barusan itu hebat sekali!”
Ujar Caitlin kembali memuji Justin
“hei Caitlin... hanya itu yang pacarmu bisa
berikan?” Ujar Jessie bersama pacarnya yang menaiki mercy merah, Jessie
berhenti sejenak sambilmencela Caitlin yang sedang duduk berdua dengan Justin
di bangku taman
“apa maksudmu?” ujar Caitlin kesal
“haha.. anak wanita dari seorang pengusaha
kaya raya bisa-bisanya berpacaran dengan pria penyanyi cafe seperti ini” ledek
Jessie dan pacarnya
“Hei jaga omonganmu!” Caitlin kesal, ia mulai
beranjak dari tempat duduknya
“Grebb..”
“Sudahlah”
Justin menggenggam tangan Caitlin yang berniat
menghampiri Jessie, Caitlin sangatlah kesal terhadap Jessie
“hahaha Good Bye penyanyi cafe..” ujar Jessie
lalu ia mulai menjalankan mobilnya dan meninggalkan Caitlin dan Justin
“apa apaan dia!” dumal Caitlin kesal
Justin Terdiam, Caitlin menoleh ke arah Justin
dan mulai terdiam tak bergeming
“Caitlin maaf aku...”
“Stop! Jangan diteruskan!” Ujar Caitlin
memotong pembicaraan Justin “ Aku tak mau mendengar kau berkata seperti itu
lagi, sudah ku katakan berkali kali aku tak pernah menyesal sama sekali tidak
menyesal, karena aku...”
“Greeb!!!”
“J.. Justin?”
Seketika Justin memeluk erat Caitlin dengan
tiba tiba
“Ya.. aku mengerti, Jangan diteruskan
lagi..aku mengerti” ujar Justin sambil memeluk Caitlin, Caitlin pun tersenyum
dalam pelukanya
“terimakasih..” ujar Justin dengan lembut
***
Keesokan harinya.. Sinar matahari begitu
cerah, Justin sedang bermain playstation bersama adik Caitlin, Christian, sedangkan Caitlin sedang memasak di dapur, Justin dan Christian sangatlah akrab, mereka adalah sahabat, kedua orang tua Caitlin pun menyukai Justin,
mereka pun sama sekali tidak keberatan walaupun Justin bukan datang dari
keluarga yang kaya raya, semua menerima Justin apa adanya..
“semuanya ... ayo makan, makanan sudah matang”
ujar Caitlin yang telah siap dengan meja yang penuh dengan masakan buatanya
“waaah tumben sekali kakak memasak banyak!” Christian terkesima
melihat meja yang penuh dengan masakan buatan kakaknya itu
“hei apa maksudmu? Aku memasak untuk Justin,
jadi kau jangan makan terlalu banyak!” ujar Caitlin meledek adiknya itu
“huh apa apaan itu!” dumal Chrisatian kesal, Justin
pun tersenyum melihat tingkah pacarnya itu
“hahaha yasudah... sepertinya enak, tunggu apa
lagi ayo kita makan” ujar ibu Caitlin
Justin,
Caitlin dan keluargaCaitlin pun menyantap makanan itu bersama, canda
tawa mengiringi makan siang itu...
“oh ya.. minggu depan ayah libur, bagaimana
jika kita semua pergi berlibur ke Ansley
Park?” ujar Ayah Caitlin
“waaah tentu saja aku mau! Pasti sangat
menyenangkan!” teriak Christianbahagia
“ya! Aku juga setuju, pasti akan menyenangkan,
ya kan Justin?” ujar Caitlin menoleh ke arah Justin
Justin terdiam, ia merasa tidak enak untuk
berlibur dan merepotkan keluarga Caitlin
“ah.. aku tidak..”
“ada apa Justin?” ujar Ibu memotong
pembicaraan Justin "tentu saja kau harus ikut menemani Putri kami, ya kan
ayah?” ujar Ibu Caitlin mengajak Justin
“tentu saja!” seru ayah
“ayolah Justin.. kau juga harus ikut..
kumohon..” pinta Caitlin merengek manja
“baiklah..” ujar Justin menganggukan kepalanya
“Yess!! Pasti sangat
menyenangkan!” seru Caitlin tersenyum senang
2 hari kemudian..
“hoaaaam”
Pagi telah tiba, Justin tebangun dari tidur
lelapnya
“Ting Tong.. Ting Tong”
“sebentar”
Suara bel berbunyi tetapi tak ada yang
membukakan pintu, Justin pun bergegas membukakan pintu tersebut..
“selamat pagi..” ujar seseorang diluar yang
ternyata adalah pengantar surat
“oh.. pagi..” ujar justin
“ini ada surat untuk anda” ujar pengantar
surat itu, lalu ia memberikan sepucuk surat untuk Justin
“baiklah terimakasih” Justin menerima surat
itu dan pengantar surat itu pun pergi
“hem, kemana ayah dan ibu? Kenapa rumah sangat
sepi sekali?” dumal Justin
Lalu ia mulai membuka dan membaca surat
tersebut
“a... apa ini?” Justin terkejut melihat isi
surat itu
“Puji Tuhan!!...”
“Cerek.. Blam!!”
“Drap..Drap...Drap...”
Justin sangat amat terkejut melihat isi surat
tersebut, ia langsung berlari dan bergegas menuju rumah Caitlin dengan membawa
surat tersebut
***
Sesampainya dirumah Caitlin..
“Caitliiinn!!!”
“Grebbb!!”
seketika Justin langsung memeluk Caitlin,
Caitlin pun sangat terkejut dan bingung dibuatnya
“a..ada apa Justin kenapa tiba tiba...?”
“Caitlin, Kau tahu ini apa?” ujar Justin
sangat senang sambil menunjukan surat di tanganya
Caitlin pun menggeleng-gelengkan kepalanya
“tidak, memangnya apa itu?” tanya Caitlin terheran-heran, apa yang membuat
pacarnya itu datang dengan sangat gembira
“ini adalah surat panggilan untuku, aku mengikuti video
kompetisi menyanyi lokal "Stratford Star" di Ontario yang
dipublikasikan di YouTube
oleh ibuku, dan sekarang aku dipanggil untuk mengadakan interview oleh
Scooter Braun,
dengan So So Def productions, apabila aku lolos, aku akan di
kontrak dan bernanyi, aku akan menjadi bintang Caitlin.. menjadi bintang!”
jelas Justin sangat senang
“wah? Benarkah? Syukurlah Justin... aku sangat
senang sekali!!” seru Caitlin dengan gembira mendengarnya
***
CAITLIN
POV
3 hari pun berlalu, saatnya Justin menjalani
Interview, aku sangat senang sekaligus gugup, jantungku tak bisa berhenti
berdegup, aku sangat berharap Justin bisa menggapai apa yang ia impikan selama
ini, aku sangat tidak sabar menunggu kabar dari Justin.. sangat tidak sabar..
Aku tak bisa berhenti dari tadi, aku mondar-mandir
kesana kemari, menanti kabar dari Justin, menanti sebuah telfon dari Justin..
“kakak.. duduklah, aku pusing sekali melihatmu
berputar putar disitu sejak tadi!” dumal Christian kesal melihat tingkahku
“hei Christian, bagaimana aku bisa tenang? Pacarku
sedang menjalani interview penting seperti itu!” ujar ku yang terus mondar
mandir
“Kriiiiing”
Telefon genggam ku pun berbunyi
“Justin!!” teriak ku melihat itu adalah
telefon dari Justin, serentak ayah, ibu dan Christian berkumpul untuk mendengarkan
pembicaraanku dengan Justin
“Pip” aku mengangkat telefon itu dan
me-loudspeakernya agar keluargaku dapat mendengar pembicaraanku
“Caitlin! Aku lolos!! Aku akan di kontrak dan
menjadi penyanyi!” ujar Justin gembira mengabarkan kabar itu padaku
“Oh My...Puji Tuhan!! Selamat Justin selamaaat!!”
aku dan keluargaku berteriak gembira mendengar kabar bahagia itu, akhirnya
Justin bisa memiliki kesempatan meraih mimpinya
Tapi entah mengapa.. aku sedikit khawatir...
***
Keesokan harinya...
Hari ini pun tiba, aku serta keluargaku
bersama sama dengan Justin akan berlibur ke Ansley Park seperti apa yang di janjikan, aku telah
bersiap siap dengan koper dan ransel, aku telah mandi dan telah siap untuk
pergi, keluargaku pun juga telah bersiap siap, kita hanya tinggal menunggu
Justin..
Beberapa menit kemudian berlalu.. namun Justin
tak kunjung datang kerumah seperti apa yang telah ia janjikan sebelumnya...
Aku mencoba menelefonya berulang kali tapi tak
ada jawaban..
“kakak, kemana dia?” ujar Christian yang telah lama
menunggu Justin
“coba kau hubungi sekali lagi..” ujar Ibu
“baiklah” aku mulai menghubungi Justin sekali
lagi
“Pip”
“hallo.. Caitlin..”
“Justin!” akhirnya Justin mengangkat telefon
dariku
“ya, ada apa?” tanya Justin dengan nada datar
“ada apa? Apa kau lupa? bukankah Hari ini kita
akan berlibur ke Ansley Park ?” ujar ku
“yaTuhan maafkan aku Caitlin, aku lupa
memberitahumu.. aku tidak bisa ikut berlibur sekarang” ujarnya
Aku tercengang dan kaget mendengarnya ...
“kenapa? Bukankah kau sudah janji?” ujarku
“maafkan aku, aku sangat sibuk minggu ini, aku
akan rekaman beberapa lagu, jadi mungkin minggu ini aku akan sangat sibuk”
ujarnya menjelaskan
Sebenarnya aku agak kecewa, aku sudah
membayangkan bagaimana bahagianya aku dan Justin bermain bersama-sama dengan keluargaku
di Ansley Park, yah.. tapi apa boleh buat, itu adalah cita-citanya sejak lama,
rekaman itu lebih penting daripada pergi berlibur bersamaku..
“seperti itu.. baiklah, semoga berjalan
lancar, dan jaga kesehatan..” ujar ku
“baiklah”
“Pip”
Justin mengakhiri pembicaraanya dan mematikan
handphonenya..
Aku diam tak bergeming..
“ada apa kak?” tanya Christian
“Justin tidak bisa ikut” ujar ku tidak
bersemangat
“apa? Kenapa tiba-tiba dia tidak ikut?” tanya ibu
“selama minggu-minggu ini ia akan sibuk dengan
rekaman lagu, jadi ia tidak bisa ikut” ujar ku menjelaskan sambil tidak bersemangat
“a...ah itu, yasudahlah, ayo kita pergi saja
sekeluarga, pasti juga akan sangat menyenangkan!” ujar
Ayah
“baiklah ayo..” ujar Christian
Akhirnya kami sekeluarga berangkat menuju Ansley Park tanpa Justin,
dengan rasa kecewa karena Justin tak bisa ikut, tapi aku harus mengerti keadaan
Justin yang memang sedang sibuk, aku tidak boleh egois...
***
AUTHOR
POV
Sesampainya di Ansley Park, Caitlin dan keluarganya menginap di salah satu hotel
terdekat, Caitlin dan keluarganya langsung beristirahat di
hotel, Caitlin masih sedikit kecewa dengan ketidak hadiran justin didekatnya
saat ini, tapi ia berusaha mengerti dan dapat memakluminya..
Malam pun tiba, Caitlin sedang membuat
secangkir teh di hotel tersebut, ayah dan Christian sedang menonton TV, sedangkan ibu sedang
merapihkan koper dan barang barang bawaannya..
“Kakak! Ada Justin di TV!!! Cepat kemari!!!”
teriak Christian dengan tiba-tiba
“Apa???”
“Drap..Drap...Drap..” seketika Caitlin
terkejut dan langsung berlari menuju ruang tengah, ibu pun langsung menuju
ruang tengah untuk menonton acara itu bersama ayah, Caitlin dan Christian..
“i... itu Justin?” seru Caitlin tak percaya
melihat pacarnya muncul di televisi
“iya kak.. ini siaran yang menyiarkan saat
Justin mengadakan interview kemarin” ujar Christian menjelaskan
“wah hebat!” ayah, ibu dan Caitlin pun
terkagum-kagum
“siapa nama lengkap anda?” tanya salah seorang
yang meng-interview Justin
“Justin.. Justin Drew Bieber..” jawab Justin
Caitlin dan keluarganya pun tak melepaskan
pandanganya pada acara TV yang meliput Justin tersebut
“jadi, kenapa anda ingin menjadi penyanyi?” tanya
presenter itu kembali
“ya... aku suka bernyanyi, bagiku, bernyanyi
bukanlah sekedar bagaimana aku mengeluarkan nada nada indah, tapi tentang
perasaan, perasaan yang sulit diungkapkan oleh kata kata, aku lantunkan melalui
alunan musik, aku suka bernyanyi karena bernyanyi adalah melukiskan diriku..”
jawab Justin dengan tegas dan percaya diri
“Waww!! Luar biasa!!”
“Prok...Prok..Prok...” semua penonton di
televisi itu memberikan tepuk tangan meriah untuk Justin
“waaaah kereeen!!!” Puji Caitlin sambil terus
menonton acara di TV itu
“kak Justin hebat ya!” ujar Christian, ibu dan ayah
“ya.. tentu saja... dia kan pa...”
“kalau kita boleh tahu, apakah anda memiliki
pacar?” tanya presenter itu kembali
tiba tiba Caitlin terdiam tidak melanjutkan
pembicaraanya..
“a..ah itu..”
“Belum”
ujar Justin sambil tersenyum
“Degh!”
“Praanggg!!..”
seketika Caitlin menjatuhkan secangkir teh
yang ia bawa dan memecahkanya..
“waaah... belum punya pacar rupanya, hebat
sekali pemuda berbakat ini, berikan tepuk tangan yang meriah!!” ujar presenter
di TV itu mengakhiri acara itu dengan meriah dan penuh tepuk tangan..
Caitlin terenyuh..
Caitlin, ibu, ayah dan Christian yang menonton
acara itu mendadak terdiam tak bergeming, sekujur tubuh Caitlin mendadak kaku,
ia tak percaya mendengar jawaban Justin barusan..
Jawaban Justin yang begitu menyakitkan..
Ayah, ibu dan Christian tidak bisa berkata apa-apa.. semua diam
tanpa sepatah kata, perasaan Caitlin tak dapat diungkapkan, padahal telinganya
yang mendengar perkataan yang menyakitkan itu tetapi entah... entah mengapa
sekujur tubuh terasa menyakitkan, sebersit raut kecewa itu tersimpul jelas di
wajahnya..
“Justin..Jadi aku ini... siapa?..”
To Be
Contiuned...
cant waittt part 2!!!!<3
ReplyDeleteHihihi thankyouu {} i will write part 2 :D
Deletekeren pake banget ci :D
ReplyDeletewaiting part 2
Makasih tiaaas *kisshug* :* sipsip lagi ditulis nih hehe :D
DeleteAaaa keren cici suka pake bangett :D
ReplyDeletelanjut dong part 2 nya :D
maap baru bisa baca sekarang haha
Wah gpp kok, makasih banyak ya ayu udah mau bacaaaa :*
DeleteIya cantik samasama :***
Deletelanjutt dongg :(
Okedeh ayuuuu ntar dibaca juga yaaah :*
Deletesipp (y)
Deletepasti ci pasti di baca:D ahaha
ayuuuu udah aku posting part 2 nyaaa semoga suka yaaa^^
Deleteaaaa iya suka banget , bikin penasaran aja ih haha
DeleteThankssss banget ayuuuu ^^
Deleteahhhhhh cici :(
ReplyDeletekenapa harus bersambung sih?? gua tunggu ci part 2nya
Iya soalnya kalo oneshoot pasti panjang banget makanya bersambung deh :D hehehe btw makasih banyak ya puji udh baca hihi ^^
Delete