Monday, May 28, 2012

JAITLIN Fanfiction - Never Let You Go (part 2)



JAITLIN
Never Let You Go 
Part 2
Story By : Suciati Cipta Sejati
Artworking By : Suciati Cipta Sejati 

 Inspiration : Jaitlin Facts

Main Cast :
Justin Bieber
Caitlin Beadles

Genre : Drama Romance - Fluff - Angst
Rating : T

Type : Series
Lenght : 2201 Words

Previous Part : Part 1

Note : 
Cerita ini sebagian besar kisah nyata soalnya aku ambil dari Facts-Facts Jaitlin yang beredar di dunia maya, tapi ada sebagian kisah buatanku sendiri sebagai pelengkap aja hehe^^
***
Hallo Everyoneeee... aku posting Jaitlin Fanfic part 2-nya nih hehehe^^ semoga suka dan gak bikin bosen yaaaaa, dan makasih banyak specialy buat ayu, nadia, puji dan tias yang sebelumnya udah baca Fanfic Jaitlin yang part 1 nyaaa :))) makasih banyaaak *hugkiss* :** 
Happy Reading^^



-->“Apa kau haus?”
“tidak terimakasih”
“aah.. apakah kau lapar? Akan kubelikan sesuatu untuk kita makan..”
“terimakasih, aku tidak lapar, Aku harus pulang. Sampai jumpa”
“Eh? Ca... Caitlin tunggu!!...”
Caitlin, langkah kakinya yang tak menghiraukan panggilan Justin, ia pergi tanpa menoleh sedikitpun
Gadis itu menjinjing tas-nya dan bergegas pergi dari tempat itu, nada bicaranya yang datar, jawabanya yang seakan menandakan bahwa ia tak mau menjawab, wajahnya yang tak bercahaya seperti biasanya.. hari ini genap seminggu ia bertingkah seperti ini
“Haah! Sampai kapan kau terus begini?”
Justin, dengan rasa kecewa, hari ini pun usahanya agar gadis itu mau memaafkanya gagal total, Caitlin tetap saja tidak memperdulikanya, Justin pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu, setelah Justin melangkah cukup jauh dari balik pohon besar, Caitlin, ia diam diam memandangi Justin yang tegah berjalan pergi dengan lungai tanpa semangat
“Justin...” panggil Caitlin lirih

***

-->
Keesokan harinya..
CAITLIN POV
Hari ini hari minggu, minggu cerah dalam suasana yang bersahabat “aaah hari yang indah untuk ke gereja” seperti biasa, hari ini pun gereja sepi, entah kenapa mungkin karena ini gereja tua yang sedikit berada pada daerah terpencil, mungkin orang-orang lebih memilih untuk pergi ke gereja yang lebih besar, tapi aku tidak.. aku senang berdoa disini, meskipun sepi tapi aku suka, disini.. sangat hangat
“apakah anda sudah memiliki seorang pacar?”
“ah itu... belum”
Aiiissshh! Aku benci ini, kenapa kata-kata yang terdengar bising itu selalu mengiang di telingaku? Membuatku kesal hati! Kenapa sih Justin tidak mengakui aku sebagai pacarnya saat itu? Apa dia malu memiliki pacar sepertiku?
“ah tidak tidak! Tak usah difikirkan!” aku menggeleng-gelengkan kepalaku mencoba tak menghiraukan ucapan Justin yang begitu menyesakan, aku melanjutkan menapaki tiap anak tangga gereja itu
“Krieeet” kubuka pintu gereja
“Srak... Srak..”
Saat kubuka pintu gereja itu,seketika bertebaran banyak kertas kertas didalamnya yang tertiup oleh angin bersama pintu yang kubuka..
“kertas apa ini?” aku pun mengambil salah satu kertas itu..

“Maafkan Aku”

Ha? Apa maksudnya kertas-kertas ini? Kuletakan kertas itu dan kuambil kertas yang lain .. “Maafkan Aku” apa apaan ini? Semua kertas berserakan ini bertuliskan “Maafkan Aku”, kuambil lagi dan semuanya sama, kertas yang sama, ukuran yang sama dan dengan tulisan yang sama..
“kertas kertas seperti ini... tulisan ini..sepertinya pernah kutemui..”

***FLASHBACK***
“Justin...? Justin..?”
“ah kemana dia? Kenapa dia tidak ada? Huh”
Kesal telah lama menunggu, Justin tak kunjung datang, “aiisshh..” dumal Caitlin kesal sambil menggembungkan pipi manisnya
Ia telah cukup lama menunggu Justin dalam gereja itu, tempat yang mereka janjikan, seharusnya Justin datang setengah jam yang lalu, tapi entahlah.. batang hidungnya saja pun belum terlihat
Lelah menunggu aku mulai duduk pada bangku gereja yang biasa ku duduki bersama Justin untuk berdoa
“Kresek”
Apa ini? Sepertinya aku menduduki sesuatu.. 



“Gleg!”
“Ju...Justin?
Seketika aku tercengang melihatnya, secarik surat dan setangkai bunga.. sangat manis sekali
Entah apa yang terjadi.. jantungku berdegup cepat lebih cepat dari biasanya, menelan ludah pun begitu sulit dan aku yakin wajahku sudah menjadi kepiting rebus saat ini
“B..bb.. bagaimana Caitlin? A.. Apa ka..kau mau?”
Tiba-tiba Justin muncul dibelakangku, entah mengapa suaranya terbata-bata dan itu terdengar lucu sekali, ketika kutolehkan wajahku padanya, ternyata aku belum seberapa, wajah Justin lebih dari sekedar kepiting rebus

Aku menganggukan kepalaku saat itu
Dan mulai saat itulah.. ada Aku dan Dia, Caitlin dan Justin...

***END OF FLASHBACK***

AUTHOR POV
Caitlin tiada henti hentinya memandangi surat itu, surat yang mengingatkanya ketika Justin yang menyatakan perasaan padanya, hingga menjadi the special one dalam hidupnya, mata Caitlin seketika berubah, genangan air telah menumpuk di kelopak matanya
“Caitlin... Maafkan aku..” Ujar Justin yang tiba tiba muncul dibelakang Caitlin sama persis seperti saat itu
Caitlin menolehkan wajahnya, kedua bola mata indahnya memandang Justin.. detik detik berlalu..
“ya...”
Jawab Caitlin pelan dengan senyuman
Jawaban manis dan anggukan kepala yang telah lama di tunggu-tunggu pun terwujud juga, seketika genangan air itu jatuh mengalir di pipi putih pucat Caitlin, Justin sangat bahagia, maafnya telah terucapkan..
dengan segera ia memeluk kekasihnya itu.. dihadapan sang maha pengasih mereka mengucapkan janji kelingking

 *** 

-->
Sepulang dari gereja mereka berjalan jalan sebentar disekitar gereja...
“hem Justin, apa kegiatanmu sekarang?” Tanya Caitlin dengan nada ceria seperti biasanya.. sudah lama Justin tak mendengar celoteh manjanya
“kegiatanku? Tentu saja makan mandi dan tidur, lalu makan mandi lalu tidur lagi.. lalu..” Ujar Justin, alis caitlin seketika terangkat, bibirnya tersenyum meledek
“Heeei..! ya memang.. Tak heran makin lama perutmu ini makin gendut dan pipimu makin menggembung!” Ujar Caitlin meledek sambil mencubit pipi Justin tiba-tiba
“Hei!” ujar Justin terkejut sambil memegangi pipinya “beraninya kau menyerang wajahku yang tampan ini? Ha?” celetuk Justin
“Tampan? Bagian mana yang tampan? Ha?” Ledek Caitlin sambil kembali mencubit pipi Justin
“Heei!!” Justin kembali memegangi Pipinya                                  
“hahahaha” Caitlin hanya tertawa dan mulai berlari
“awas kau!” Justin bersedia untuk mengejar Caitlin, Caitlin pun berusaha lari dari kejaran Justin

CAITLIN POV
Justin.. tetaplah seperti ini, selalu menjadi Justin yang seperti ini.. aku sangat suka

Hari ini hari yang sangat sangat indah, aku bisa tertawa lagi bersamanya.. meski aku masih agak sedikit kecewa karena ia tidak mengakuiku saat itu tapi tatapan matanya saat ini menandakan bahwa ia tak bermaksud seperti itu..
Setelah lama bermain dan berjalan jalan bersama Justin aku pulang kerumah bersama Justin.. ia mengantarku menggunakan mobil Pribadi miliknya sekarang.. entah mulai kapan ia menggunakan mobil pribadi untuk ber-transportasi.. yang jelas aku baru tahu bahwa dia sekarang sudah berbeda...
“baiklah Justin aku Pulang dulu.. sampai jumpa” aku melambaikan tangan padanya dan mulai memasuki rumah
“grebb!”
Justin tiba-tiba menggenggam erat tanganku
“maaf untuk tempo hari.. aku tidak bermaksud berkata seperti itu.. ini tuntutan pekerjaan.. ak.. aku..”
“sudahlah.. aku mengerti, aku yang terlalu egois” ujarku memotong pembicaraanya..
Aku pernah dengar bahwa artis muda yang baru debut memang tidak diperbolehkan dikenalkan pada publik dalam status memiliki pacar.. karena itu bisa mengurangi fans-nya.. memang sakit.. tapi inilah impianya selama ini, tentu saja aku harus mendukungnya..
“baiklah.. sampai jumpa”
“Ca..caitlin..! datanglah ke konser pertamaku.. aku sangat ingin kau datang..”
Pinta Justin, aku berfikir sejenak, lalu aku tersenyum dan melepaskan tanganya
“tenang saja.. aku akan memberimu semangat” ujarku
“benarkah? wah Baiklah! Sampai jumpa..” ujar justin melambaikan tangan nya dan mulai pergi dari rumahku.. justin terlihat senang sekali mendengar aku akan datang melihat konsernya.. tapi bagaimana ya? Perasaanku agak sedikit khawatir.. susah untuk diungkapkan, aku senang.. sangat senang,  tapi aku juga takut.. entah takut apa..

*** 

-->
3 hari pun berlalu.. Hari konser yang pasti sangat dinanti-nantikan oleh Justin itu pun tiba..
Aku datang sesuai janjiku, aku datang kedalam konser itu.. suara gaduh serta teriakan yang bergemuruh mewarnai gedung tempat konser itu..
Aku melihat sekeliling, aku memandangi diriku sendiri dari ujung kaki-ku.. wanita wanita disini begitu cantik berbeda sekali denganku yang mungkin biasa saja..
“Ini diaa yang kita telah tunggu tunggu.. Justin Bieber..”
Justin mulai memasuki panggung, ia mengangkat microphone-nya.. musik pun mulai di alunkan
“waaaaaaa.... kyaaaaaa.. Justiiiin!!!”
Histeris jeritan para wanita cantik itu mulai melengking ketika Justin menyanyikan lagu andalanya “Baby”
Kulihat Justin begitu berkilauan di atas sana.. ia begitu bersinar dengan lampu neon warna-warni yang gemerlap itu.. dunia ini.. dunia yang telah lama di idam-idamkan Justin.. ”selamat Justin.. aku bangga padamu!” tak terasa air mataku jatuh dan mengalir di pipiku..

AUTHOR POV
“Okey.. The second Song.. lagu ini aku persembahkan untuk seseorang yang sangat spesial”
Justin memulai lagunya yang kedua
“Never Let You Go.... For you..."
"Caitlin...”
Justin meregangkan tanganya kearah ribuan penonton, semua penonton histeris melihat Justin yang mulai meraih tangan seorang wanita pada ribuan penonton itu .. lampu sorot langsung mengarah pada Caitlin yang berada ditengah-tengah ribuan penonton... semua mata tertujupada Caitlin..
“Ayo.. kita beritahu dunia tentang hubungan kita..”
bisik pelan Justin pada Caitlin namun bisikan itu tertangkap microphone dan terdengar jelas pada speaker
“Kyaaaa...”  jeritan histeris penonton yang seketika mendengar semua itu
Pipi Caitlin memerah.. kedua bola matanya mulai berkaca kaca, tanganya mulai menggenggam tangan Justin dan ia mulai menaiki panggung bersamanya..


  
“Dialah Caitlin.. Pacarku..” Ujar justin
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!” penonton mulai histeris, lalu lagu pun mulai di alunkan.. alunan musik malam itu sangat hangat, membuat hati Caitlin yang selama ini gelisah menjadi lega “Never let You go..”
Saat itu.. Caitlin menjadi OLLG pada konser itu sekaligus pengungkapan hubungan mereka pada dunia...

***
-->

Caitlin merasa sangat bahagia.. bahagia yang meluap tak terkatakan.. malam ini adalah malam terindahnya.. 
Sepulang konser, Caitlin tetap setia menemani Justin.. ia membantu Justin untuk merapikan barangnya dan bersiap untuk pulang.. tak ada lagi yang perlu disembunyikan lagi sekarang.. aku senang..
Justin dan Caitlin duduk pada mobil pribadi milik Justin, Justin begitu kelihatan lelah.. sehingga supir-nya lah yang mengendarai mobil itu
“aku lapar.. sebaiknya kita makan dulu sebelum pulang?” ujar Justin
“Ya.. baiklah terserah kau saja..” Jawab Caitlin dengan ceria.. raut wajahnya tak terkatakan rasanya.. seperti sedang di dalam mimpi.. mimpi yang tak mau di akhiri..
Mereka sampai pada salah satu Restoran yang indah, Justin dan Caitlin pun makan malam bersama disana.. canda tawa mereka begitu lepas.. terlihat dari keduanya.. menampakan bahwa hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan
“Justin... keluargaku mengadakan acara berkumpul besok minggu? Apa kau akan datang?” ujar Caitlin
“benarkah? Tentu saja! Sudah lama aku tak bertemu Christian!” Ujar Justin begitu gembira
“ah kau ini dengan Cristian sama saja! Hanya suka tidur-tiduran dan main playstasion!” dumal caitlin
“hei! Aku berbeda denganya.. Christian selalu kukalahkan dalam setiap permainan game! Jadi aku tidak sama denganya! Aku lebih unggul!” Protes Justin
“ya..ya... terserah kau sajalah!” Ujar Caitlin mendumal..
“Kyaaaaa.. kau Justin Bieber itu? Benarkah?” seorang pengunjung restoran itu mengenal Justin, dan sepertinya ia juga seorang penggemar Bieber..
 "Ya.. Aku Justin" Jawab Justin dengan Lembut dan senyuman
 "Kyaaaa... bolehkah kami berfoto?" pinta penggemar itu...

***
-->


Keadaan hening..
Justin melihat kearah Caitlin.. Caitlin pun tersenyum..
“tentu saja..” Jawab Justin lembut
“Kyaaaa baiklaaah!!”
Para penggemar itu langsung memeluk erat Justin dan melakukan beberapa Foto, mereka merangkul pundak Justin dan bersandar dibahunya.. berfoto dengan manja bersama sang aris idola
Caitlin hanya tersenyum kecil memandangnya.. perasaan cemburu seorang wanita yang melihat kekasihnya dipeluk mesra dengan wanita lain itu sangat wajar.. tapi Caitlin harus mengerti keadaan Justin saat ini.. ia tak boleh mengecewakan penggemarnya, hingga salah seorang penggemarnya mengambil kesempatan untuk mencium pipi Justin..
Cup~
Degh!
Caitlin terenyuh.. dan perlahan tertunduk pelan, tubuhnya kaku, bibirnya tak tak bisa berkata apapun.. ini kah perasaan menjadi seorang kekasih artis idola? Kenyataanya dia adalah miliku.. tapi kenapa dimataku dia seperti milik semua orang?.. Suara dalam hati Caitlin pun berbicara.. dadanya terasa sesak.. hanya menundukan kepala yang ia bisa..
Ternyata semuanya belum berakhir sampai disini..

***
-->

Hari minggu pun tiba.. sesuai janji, semua keluarga Caitlin bersama dengan Caitlin sudah menanti Justin sejak tadi.. mereka semua sudah bersiap dengan berbagai menu makan malam di meja itu.. tapi Justin tak Kunjung datang..
“kakak? Kemana kak Justin? kenapa dia belum datang?” tanya Christian yang terlihat sudah sangat lapar
 “aku tidak tahu..” jawab Caitlin Pelan
“Coba kau telefon dia..” ujar Ibu mengusulkan dan ayah pun menganggukan kepalanya
“baiklah..”
“Pip.. "
"Nut.. Nut.. Nut..”
nada telefon Justin sibuk.. Caitlin hanya menghela nafas panjang
“PipPipPip..”
 sms masuk kedalam ponsel Caitlin
“ Caitlin.. aku ada wawancara mendadak dengan wartawan TV .. aku tak bisa makan malam bersama keluargamu.. benar benar maaf.. nanti sekitar pulul 10 malam  setelah aku selesai, kita bertemu di taman dekat gereja”
From  justin,.. Caitlin menghela nafas pendek, agak kecewa.. tapi yaa.. lagi lagi ia harus mengerti
“sudahlah ayo kita makan duluan saja...” ujar Caitlin
“kenapa? Bagaimana dengan kak Justin?” tanya cristian
“sudahlah makan saja aku lapar” Caitlin langsung mengambil makanan dan memakanya tanpa berbicara sedikitpun, Caitlin tidak berbicara apa-apa tentang yang  terjadi barusan, semua keluarganya heran dan mulai memakan makanan itu, makan malam pun berlalu tanpa Justin...

***
Malam Pun kian larut.. kini sudah jam 10:35.. setengah jam lebih Caitlin dibuat menunggu oleh Justin di bangku taman yang dingin.. entah apa yang ingin Justin katakan malam hari seperti dan ditempat seperti ini..
Wuuuss~
Angin kembali menerpa rambut terurai panjangnya.. seketika ia menggigil dan membenarkan jaketnya, ia mengepalkan tangan dan menaruhnya di bawah kedua lenganya.. mencoba menghangatkan diri.. ia terus menunggu kedatangan Justin...
***
Sementara itu Justin, ia masih banyak disuguhkan pertanyaan pertanyaan oleh reporter dan wartawan di acara Free Ask Celebrity saat itu..
Berulang kali bola matanya melirik ke arah jam di tanganya.. peluh mulai mengalir di dahinya.. tanganya mengepal gelisah.. acara ini tak disangka begitu lama.. ia ingin segera bergegas pergi ke tempat yang di janjikan itu.. tapi..
Detik ke detik.. menit ke menit..
Tidak bisa menunggu lagi..
“Baiklah.. ada sesuatu yang akan ku kerjakan.. sampai jumpa lagi” Justin pergi tiba tiba meninggalkan tempat itu dan melambaikan tanganya
“Tung..Tunggu!!..”
“Justin...Tunggu...Hei! kenapa kau seenaknya pergi? kami sudah membayar mahal! hei...”
Para wartawan itu terus memanggil, namun Justin tak menoleh sedikitpun, ia menerobos kerumunan dibantu dengan kedua bodyguardnya kembali kedalam mobil.. ia segera menyalakan dan menjalankan mobilnya..
***
Caitlin memejamkan mata dan tersenyum pelan, perlahan ia tertunduk dan membuka matanya.. ia mulai beranjak dari tempat duduknya.. dan mulai melangkah jauh dari tempat itu dengan perlahan..
Sesampainya Justin pada tempat itu ia bergegas berlari menuju bangku taman itu..
“Caitlin..?”
Justin memanggil, namun tak didapatinya siapapun disana.. hanya terang lampu jalan dan beberapa toko yang masih buka.. bola matanya melirik ke arah jam di tanganya, jarum jam menunjukan puluk 11:30 malam..
“Aiissshh! Bodohnya aku! kenapa kubiarkan dia menunggu selama ini?” dumal Justin kemuadian ia bergegas mencari Caitlin disekitar situ, siapa tahu Caitlin belum jauh dari sana..
Beberapa tikungan ia lewati.. tak ada seorangpun yang bernama Caitlin ditemukanya..
“Ah... itu dia.. Hei.. Caitlin!!”
Justin melihat caitlin yang berjalan didepanya.. ia mulai menyusul Caitlin.. gerakan kakinya makin lama makin cepat.. tetapi Caitlin tak mendengar panggilanya...
Belum sempat Justin mengejarnya, tiba- tiba Caitlin menyebrang jalan..
“CAITLINNNN!!!!!”
“BRUUUUMMM”
“CIIIIIIIIIIIT”
“BRUAAAAAK!!”
Tubuh Justin terhenti tak bergerak.. tanganya mulai bergetar, sekujur tubuh terasa kaku.. beribu peluh mengucur deras di dahinya, lengan dan kakinya diam tak bergeming, bola matanya membesar mendapati kekasihnya terbaring bersimbah darah tak sadarkan diri didepan matanya..

“CAITLIIIIINNN!!!!!”


To Be Contiuned...

Next Part : Part 3 END



Regard   : @cicicipta   

8 comments:

  1. Aaaaa cici demen banget bikin orang penasaran -_-"
    Kerenn pake bangett , lanjut ya ci secepat nya kalo bisa haha #pemaksaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi ayuuu makasih banyak yaaa :* waduh pemaksaan nih *lapor polisi* (?) apadeh-_-" haha, okeee nanti secepetnya deh thanks yap :*

      Delete
    2. Iya samasama :**
      gpp dilaporin polisi juga asal cepet di next hhaha xD
      oke ta'tunggu yooooo

      Delete
    3. Wuuuuu :o hahaha oke deeeeh thanks banyak yaaaah :*

      Delete
    4. Hahaha xD
      Oke camacama cici :**

      Delete
  2. ahhhhh cici mah kebiasaan nih -_______-
    gua tunggu ya part3nya ya ci

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihiw iyadoooong :3 thanks bgt ya pujaaaay >< okedeh siiiip ;)

      Delete

Happy Apple