Never Let You Go
Part 2
Story By : Suciati
Cipta Sejati
Artworking By : Suciati Cipta
Sejati
Inspiration : Jaitlin
Facts
Main
Cast :
Justin Bieber
Caitlin Beadles
Genre :
Drama Romance - Fluff - Angst
Rating : T
Type : Series
Type : Series
Note :
Cerita ini sebagian besar kisah nyata soalnya aku ambil
dari Facts-Facts Jaitlin yang beredar di dunia maya, tapi ada sebagian
kisah buatanku sendiri sebagai pelengkap aja hehe^^
***
Hallo Everyoneeee... aku posting Jaitlin Fanfic part 2-nya nih hehehe^^ semoga suka dan gak bikin bosen yaaaaa, dan makasih banyak specialy buat ayu, nadia, puji dan tias yang sebelumnya udah baca Fanfic Jaitlin yang part 1 nyaaa :))) makasih banyaaak *hugkiss* :**
Happy Reading^^
“tidak terimakasih”
“aah.. apakah kau lapar? Akan kubelikan
sesuatu untuk kita makan..”
“terimakasih, aku tidak lapar, Aku harus
pulang. Sampai jumpa”
“Eh? Ca... Caitlin tunggu!!...”
Caitlin, langkah kakinya yang tak menghiraukan
panggilan Justin, ia pergi tanpa menoleh sedikitpun
Gadis itu menjinjing tas-nya dan bergegas
pergi dari tempat itu, nada bicaranya yang datar, jawabanya yang seakan
menandakan bahwa ia tak mau menjawab, wajahnya yang tak bercahaya seperti
biasanya.. hari ini genap seminggu ia bertingkah seperti ini
“Haah! Sampai kapan kau terus begini?”
Justin, dengan rasa kecewa, hari ini pun usahanya
agar gadis itu mau memaafkanya gagal total, Caitlin tetap saja tidak
memperdulikanya, Justin pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu, setelah
Justin melangkah cukup jauh dari balik pohon besar, Caitlin, ia diam diam
memandangi Justin yang tegah berjalan pergi dengan lungai tanpa semangat
“Justin...” panggil Caitlin lirih
***
Keesokan harinya..
CAITLIN
POV
Hari ini hari minggu, minggu cerah dalam
suasana yang bersahabat “aaah hari yang indah untuk ke gereja” seperti biasa,
hari ini pun gereja sepi, entah kenapa mungkin karena ini gereja tua yang
sedikit berada pada daerah terpencil, mungkin orang-orang lebih memilih untuk
pergi ke gereja yang lebih besar, tapi aku tidak.. aku senang berdoa disini,
meskipun sepi tapi aku suka, disini.. sangat hangat
“apakah
anda sudah memiliki seorang pacar?”
“ah
itu... belum”
Aiiissshh! Aku benci ini, kenapa kata-kata
yang terdengar bising itu selalu mengiang di telingaku? Membuatku kesal hati!
Kenapa sih Justin tidak mengakui aku sebagai pacarnya saat itu? Apa dia malu
memiliki pacar sepertiku?
“ah tidak tidak! Tak usah difikirkan!” aku
menggeleng-gelengkan kepalaku mencoba tak menghiraukan ucapan Justin yang
begitu menyesakan, aku melanjutkan menapaki tiap anak tangga gereja itu
“Krieeet” kubuka pintu gereja
“Srak... Srak..”
Saat kubuka pintu gereja itu,seketika bertebaran
banyak kertas kertas didalamnya yang tertiup oleh angin bersama pintu yang
kubuka..
“kertas apa ini?” aku pun mengambil salah satu
kertas itu..
“Maafkan
Aku”
Ha? Apa maksudnya kertas-kertas ini? Kuletakan
kertas itu dan kuambil kertas yang lain .. “Maafkan
Aku” apa apaan ini? Semua kertas berserakan ini bertuliskan “Maafkan Aku”,
kuambil lagi dan semuanya sama, kertas yang sama, ukuran yang sama dan dengan
tulisan yang sama..
“kertas kertas seperti ini... tulisan
ini..sepertinya pernah kutemui..”
***FLASHBACK***
“Justin...? Justin..?”
“ah kemana dia? Kenapa dia tidak ada? Huh”
Kesal telah lama menunggu, Justin tak kunjung
datang, “aiisshh..” dumal Caitlin kesal sambil menggembungkan pipi manisnya
Ia telah cukup lama menunggu Justin dalam
gereja itu, tempat yang mereka janjikan, seharusnya Justin datang setengah jam
yang lalu, tapi entahlah.. batang hidungnya saja pun belum terlihat
Lelah menunggu aku mulai duduk pada bangku
gereja yang biasa ku duduki bersama Justin untuk berdoa
“Kresek”
Apa ini? Sepertinya aku menduduki sesuatu..
“Gleg!”
“Ju...Justin?
Seketika aku tercengang melihatnya, secarik
surat dan setangkai bunga.. sangat manis sekali
Entah apa yang terjadi.. jantungku berdegup
cepat lebih cepat dari biasanya, menelan ludah pun begitu sulit dan aku yakin
wajahku sudah menjadi kepiting rebus saat ini
“B..bb.. bagaimana Caitlin? A.. Apa ka..kau
mau?”
Tiba-tiba Justin muncul dibelakangku, entah
mengapa suaranya terbata-bata dan itu terdengar lucu sekali, ketika kutolehkan wajahku
padanya, ternyata aku belum seberapa, wajah Justin lebih dari sekedar kepiting
rebus
Aku menganggukan kepalaku saat itu
Dan mulai saat itulah.. ada Aku dan Dia,
Caitlin dan Justin...
***END
OF FLASHBACK***
AUTHOR
POV
Caitlin tiada henti hentinya memandangi surat
itu, surat yang mengingatkanya ketika Justin yang menyatakan perasaan padanya,
hingga menjadi the special one dalam hidupnya, mata Caitlin seketika berubah,
genangan air telah menumpuk di kelopak matanya
“Caitlin... Maafkan aku..” Ujar Justin yang
tiba tiba muncul dibelakang Caitlin sama persis seperti saat itu
Caitlin menolehkan wajahnya, kedua bola mata
indahnya memandang Justin.. detik detik berlalu..
“ya...”
Jawab Caitlin pelan dengan senyuman
Jawaban manis dan anggukan kepala yang telah
lama di tunggu-tunggu pun terwujud juga, seketika genangan air itu jatuh
mengalir di pipi putih pucat Caitlin, Justin sangat bahagia, maafnya telah
terucapkan..
dengan segera ia memeluk kekasihnya itu..
dihadapan sang maha pengasih mereka mengucapkan janji kelingking
***
Sepulang dari gereja mereka berjalan jalan
sebentar disekitar gereja...
“hem Justin, apa kegiatanmu sekarang?” Tanya
Caitlin dengan nada ceria seperti biasanya.. sudah lama Justin tak mendengar
celoteh manjanya
“kegiatanku? Tentu saja makan mandi dan tidur,
lalu makan mandi lalu tidur lagi.. lalu..” Ujar Justin, alis caitlin
seketika terangkat, bibirnya tersenyum meledek
“Heeei..! ya memang.. Tak heran makin lama
perutmu ini makin gendut dan pipimu makin menggembung!” Ujar Caitlin meledek
sambil mencubit pipi Justin tiba-tiba
“Hei!” ujar Justin terkejut sambil memegangi
pipinya “beraninya kau menyerang wajahku yang tampan ini? Ha?” celetuk Justin
“Tampan? Bagian mana yang tampan? Ha?” Ledek Caitlin
sambil kembali mencubit pipi Justin
“Heei!!” Justin
kembali memegangi Pipinya
“hahahaha” Caitlin hanya tertawa dan mulai
berlari
“awas kau!” Justin bersedia untuk mengejar
Caitlin, Caitlin pun berusaha lari dari kejaran Justin
CAITLIN
POV
Justin.. tetaplah seperti ini, selalu menjadi
Justin yang seperti ini.. aku sangat suka
Hari ini hari yang sangat sangat indah, aku
bisa tertawa lagi bersamanya.. meski aku masih agak sedikit kecewa karena ia
tidak mengakuiku saat itu tapi tatapan matanya saat ini menandakan bahwa ia tak
bermaksud seperti itu..
Setelah lama bermain dan berjalan jalan
bersama Justin aku pulang kerumah bersama Justin.. ia mengantarku menggunakan
mobil Pribadi miliknya sekarang.. entah mulai kapan ia menggunakan mobil pribadi untuk
ber-transportasi.. yang jelas aku baru tahu bahwa dia sekarang sudah berbeda...
“baiklah Justin aku Pulang dulu.. sampai
jumpa” aku melambaikan tangan padanya dan mulai memasuki rumah
“grebb!”
Justin tiba-tiba
menggenggam erat tanganku
“maaf untuk tempo
hari.. aku tidak bermaksud berkata seperti itu.. ini tuntutan pekerjaan.. ak..
aku..”
“sudahlah.. aku
mengerti, aku yang terlalu egois” ujarku memotong pembicaraanya..
Aku pernah dengar
bahwa artis muda yang baru debut memang tidak diperbolehkan dikenalkan pada
publik dalam status memiliki pacar.. karena itu bisa mengurangi fans-nya..
memang sakit.. tapi inilah impianya selama ini, tentu saja aku harus
mendukungnya..
“baiklah.. sampai
jumpa”
“Ca..caitlin..!
datanglah ke konser pertamaku.. aku sangat ingin kau datang..”
Pinta Justin, aku
berfikir sejenak, lalu aku tersenyum dan melepaskan tanganya
“tenang saja.. aku
akan memberimu semangat” ujarku
“benarkah? wah
Baiklah! Sampai jumpa..” ujar justin melambaikan tangan nya dan mulai pergi
dari rumahku.. justin terlihat senang sekali mendengar aku akan datang melihat
konsernya.. tapi bagaimana ya? Perasaanku agak sedikit khawatir.. susah untuk
diungkapkan, aku senang.. sangat senang,
tapi aku juga takut.. entah takut apa..
***
3 hari pun berlalu.. Hari konser yang pasti
sangat dinanti-nantikan oleh Justin itu pun tiba..
Aku datang sesuai janjiku, aku datang kedalam
konser itu.. suara gaduh serta teriakan yang bergemuruh mewarnai gedung tempat
konser itu..
Aku melihat sekeliling, aku memandangi diriku
sendiri dari ujung kaki-ku.. wanita wanita disini begitu cantik berbeda sekali
denganku yang mungkin biasa saja..
“Ini diaa yang kita telah tunggu tunggu..
Justin Bieber..”
Justin mulai memasuki panggung, ia mengangkat
microphone-nya.. musik pun mulai di alunkan
“waaaaaaa.... kyaaaaaa.. Justiiiin!!!”
Histeris jeritan para wanita cantik itu mulai
melengking ketika Justin menyanyikan lagu andalanya “Baby”
Kulihat Justin begitu berkilauan di atas
sana.. ia begitu bersinar dengan lampu neon warna-warni yang gemerlap itu..
dunia ini.. dunia yang telah lama di idam-idamkan Justin.. ”selamat Justin..
aku bangga padamu!” tak terasa air mataku jatuh dan mengalir di pipiku..
AUTHOR
POV
“Okey.. The second Song.. lagu ini aku
persembahkan untuk seseorang yang sangat spesial”
Justin memulai lagunya yang kedua
“Never Let You Go.... For you..."
"Caitlin...”
Justin meregangkan tanganya kearah ribuan
penonton, semua penonton histeris melihat Justin yang mulai meraih tangan
seorang wanita pada ribuan penonton itu .. lampu sorot langsung mengarah pada Caitlin yang berada ditengah-tengah ribuan penonton...
semua mata tertujupada Caitlin..
“Ayo.. kita beritahu dunia tentang hubungan
kita..”
bisik pelan Justin pada Caitlin namun bisikan
itu tertangkap microphone dan terdengar jelas pada speaker
“Kyaaaa...”
jeritan histeris penonton yang seketika mendengar semua itu
Pipi Caitlin memerah.. kedua bola matanya
mulai berkaca kaca, tanganya mulai menggenggam tangan Justin dan ia mulai
menaiki panggung bersamanya..
“Dialah Caitlin.. Pacarku..” Ujar justin
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!” penonton mulai
histeris, lalu lagu pun mulai di alunkan.. alunan musik malam itu sangat hangat, membuat
hati Caitlin yang selama ini gelisah menjadi lega “Never let You go..”
Saat itu.. Caitlin menjadi OLLG pada konser
itu sekaligus pengungkapan hubungan mereka pada dunia...
***
Caitlin merasa sangat bahagia.. bahagia yang meluap tak terkatakan..
malam ini adalah malam terindahnya..
Sepulang konser, Caitlin tetap setia
menemani Justin.. ia membantu Justin untuk merapikan barangnya dan bersiap
untuk pulang.. tak ada lagi yang perlu disembunyikan lagi sekarang.. aku
senang..
Justin dan Caitlin duduk pada mobil pribadi milik Justin, Justin
begitu kelihatan lelah.. sehingga supir-nya lah yang mengendarai mobil itu
“aku lapar.. sebaiknya kita makan dulu sebelum pulang?” ujar Justin
“Ya.. baiklah terserah kau saja..” Jawab Caitlin dengan ceria.. raut
wajahnya tak terkatakan rasanya.. seperti sedang di dalam mimpi.. mimpi yang
tak mau di akhiri..
Mereka sampai pada salah satu Restoran yang indah, Justin dan Caitlin
pun makan malam bersama disana.. canda tawa mereka begitu lepas.. terlihat dari
keduanya.. menampakan bahwa hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan
“Justin... keluargaku mengadakan acara berkumpul besok minggu? Apa kau
akan datang?” ujar Caitlin
“benarkah? Tentu saja! Sudah lama aku tak bertemu Christian!” Ujar
Justin begitu gembira
“ah kau ini dengan Cristian sama saja! Hanya suka tidur-tiduran dan
main playstasion!” dumal caitlin
“hei! Aku berbeda denganya.. Christian selalu kukalahkan dalam setiap
permainan game! Jadi aku tidak sama denganya! Aku lebih unggul!” Protes Justin
“ya..ya... terserah kau sajalah!” Ujar Caitlin mendumal..
“Kyaaaaa.. kau Justin Bieber itu? Benarkah?” seorang pengunjung
restoran itu mengenal Justin, dan sepertinya ia juga seorang penggemar Bieber..
"Ya.. Aku Justin" Jawab Justin dengan Lembut dan senyuman
"Kyaaaa... bolehkah kami berfoto?" pinta penggemar itu...
***
Keadaan hening..
Justin melihat kearah Caitlin.. Caitlin pun tersenyum..
“tentu saja..” Jawab Justin lembut
“Kyaaaa baiklaaah!!”
Para penggemar itu langsung memeluk erat Justin dan melakukan
beberapa Foto, mereka merangkul pundak Justin dan bersandar dibahunya.. berfoto dengan
manja bersama sang aris idola
Caitlin hanya tersenyum kecil memandangnya.. perasaan cemburu seorang wanita yang melihat kekasihnya dipeluk mesra dengan wanita lain itu sangat wajar..
tapi Caitlin harus mengerti keadaan Justin saat ini.. ia tak boleh mengecewakan
penggemarnya, hingga salah seorang penggemarnya mengambil kesempatan untuk mencium
pipi Justin..
Cup~
Degh!
Caitlin terenyuh.. dan perlahan tertunduk pelan, tubuhnya kaku,
bibirnya tak tak bisa berkata apapun.. ini kah perasaan menjadi seorang kekasih
artis idola? Kenyataanya dia adalah
miliku.. tapi kenapa dimataku dia seperti milik semua orang?.. Suara dalam
hati Caitlin pun berbicara.. dadanya terasa sesak.. hanya menundukan kepala
yang ia bisa..
Ternyata semuanya belum berakhir sampai disini..
***
Hari minggu pun tiba.. sesuai janji, semua keluarga Caitlin bersama
dengan Caitlin sudah menanti Justin sejak tadi.. mereka semua sudah bersiap
dengan berbagai menu makan malam di meja itu.. tapi Justin tak Kunjung datang..
“kakak? Kemana kak Justin? kenapa dia belum datang?” tanya Christian
yang terlihat sudah sangat lapar
“aku tidak tahu..” jawab Caitlin
Pelan
“Coba kau telefon dia..” ujar Ibu mengusulkan dan ayah pun menganggukan
kepalanya
“baiklah..”
“Pip.. "
"Nut.. Nut.. Nut..”
nada telefon Justin sibuk.. Caitlin hanya menghela nafas panjang
“PipPipPip..”
sms masuk kedalam ponsel Caitlin
“ Caitlin.. aku ada wawancara mendadak
dengan wartawan TV .. aku tak bisa makan malam bersama keluargamu.. benar
benar maaf.. nanti sekitar pulul 10 malam setelah aku selesai, kita bertemu di taman
dekat gereja”
From justin,.. Caitlin menghela
nafas pendek, agak kecewa.. tapi yaa.. lagi lagi ia harus mengerti
“sudahlah ayo kita makan duluan saja...” ujar Caitlin
“kenapa? Bagaimana dengan kak Justin?” tanya cristian
“sudahlah makan saja aku lapar” Caitlin langsung mengambil makanan dan
memakanya tanpa berbicara sedikitpun, Caitlin tidak berbicara apa-apa tentang yang terjadi barusan,
semua keluarganya heran dan mulai memakan makanan itu, makan malam pun berlalu tanpa Justin...
***
Malam Pun kian
larut.. kini sudah jam 10:35.. setengah jam lebih Caitlin dibuat menunggu oleh
Justin di bangku taman yang dingin.. entah apa yang ingin Justin katakan malam
hari seperti dan ditempat seperti ini..
Wuuuss~
Angin kembali
menerpa rambut terurai panjangnya.. seketika ia menggigil dan membenarkan jaketnya, ia
mengepalkan tangan dan menaruhnya di bawah kedua lenganya.. mencoba
menghangatkan diri.. ia terus menunggu kedatangan Justin...
***
Sementara itu
Justin, ia masih banyak disuguhkan pertanyaan pertanyaan oleh reporter dan
wartawan di acara Free Ask Celebrity saat itu..
Berulang kali
bola matanya melirik ke arah jam di tanganya.. peluh mulai mengalir di
dahinya.. tanganya mengepal gelisah.. acara ini tak disangka begitu lama.. ia
ingin segera bergegas pergi ke tempat yang di janjikan itu.. tapi..
Detik ke detik.. menit ke menit..
Tidak bisa
menunggu lagi..
“Baiklah.. ada
sesuatu yang akan ku kerjakan.. sampai jumpa lagi” Justin pergi tiba tiba
meninggalkan tempat itu dan melambaikan tanganya
“Tung..Tunggu!!..”
“Justin...Tunggu...Hei! kenapa kau seenaknya pergi? kami sudah membayar mahal! hei...”
Para wartawan
itu terus memanggil, namun Justin tak menoleh sedikitpun, ia menerobos
kerumunan dibantu dengan kedua bodyguardnya kembali kedalam mobil.. ia segera
menyalakan dan menjalankan mobilnya..
***
Caitlin memejamkan
mata dan tersenyum pelan, perlahan ia tertunduk dan membuka matanya.. ia mulai
beranjak dari tempat duduknya.. dan mulai melangkah jauh dari tempat itu dengan
perlahan..
Sesampainya
Justin pada tempat itu ia bergegas berlari menuju bangku taman itu..
“Caitlin..?”
Justin
memanggil, namun tak didapatinya siapapun disana.. hanya terang lampu jalan dan
beberapa toko yang masih buka.. bola matanya melirik ke arah jam di tanganya,
jarum jam menunjukan puluk 11:30 malam..
“Aiissshh!
Bodohnya aku! kenapa kubiarkan dia menunggu selama ini?” dumal Justin kemuadian
ia bergegas mencari Caitlin disekitar situ, siapa tahu Caitlin belum jauh dari
sana..
Beberapa
tikungan ia lewati.. tak ada seorangpun yang bernama Caitlin ditemukanya..
“Ah... itu dia..
Hei.. Caitlin!!”
Justin melihat
caitlin yang berjalan didepanya.. ia mulai menyusul Caitlin.. gerakan kakinya
makin lama makin cepat.. tetapi Caitlin tak mendengar panggilanya...
Belum sempat
Justin mengejarnya, tiba- tiba Caitlin menyebrang jalan..
“CAITLINNNN!!!!!”
“BRUUUUMMM”
“CIIIIIIIIIIIT”
“BRUAAAAAK!!”
Tubuh Justin terhenti tak
bergerak.. tanganya mulai bergetar, sekujur tubuh terasa kaku.. beribu peluh
mengucur deras di dahinya, lengan dan kakinya diam tak bergeming, bola matanya membesar mendapati kekasihnya terbaring
bersimbah darah tak sadarkan diri didepan matanya..
“CAITLIIIIINNN!!!!!”
To Be Contiuned...
Regard : @cicicipta
Aaaaa cici demen banget bikin orang penasaran -_-"
ReplyDeleteKerenn pake bangett , lanjut ya ci secepat nya kalo bisa haha #pemaksaan
Hihihi ayuuu makasih banyak yaaa :* waduh pemaksaan nih *lapor polisi* (?) apadeh-_-" haha, okeee nanti secepetnya deh thanks yap :*
DeleteIya samasama :**
Deletegpp dilaporin polisi juga asal cepet di next hhaha xD
oke ta'tunggu yooooo
Wuuuuu :o hahaha oke deeeeh thanks banyak yaaaah :*
DeleteHahaha xD
DeleteOke camacama cici :**
Hihihi muah :*
Deleteahhhhh cici mah kebiasaan nih -_______-
ReplyDeletegua tunggu ya part3nya ya ci
Hihihiw iyadoooong :3 thanks bgt ya pujaaaay >< okedeh siiiip ;)
Delete