Friday, June 29, 2012

JAITLIN Fanfiction - Never Let You Go (Part 3 END)


JAITLIN
Never Let You Go 
Part 3
Story By : Suciati Cipta Sejati
Artworking By : Suciati Cipta Sejati 

 Inspiration : Jaitlin Facts

Main Cast :
Justin Bieber
Caitlin Beadles

Genre : Drama Romance - Fluff - Angst
Rating : T

Type : Series
Lenght : 1677 Words

Previous Part : Part 1, Part 2

Note : 
Cerita ini sebagian besar kisah nyata soalnya aku ambil dari Facts-Facts Jaitlin yang beredar di dunia maya, tapi ada sebagian kisah buatanku sendiri sebagai pelengkap aja hehe^^
***
Haaaaiii ^^ dari sekian lama, akhirnya tamat juga nih fic hehehe maklum kemarin ada ujian -_- okeee ini kisah terakhir dari Never Let You Go semoga suka yaaa^^





-->CAITLIN POV
Malam ini begitu dingin, berulang kali aku mengepalkan kedua telapak tanganku untuk menghangatkan diri, entah apa yang kufikirkan, sebenarnya perutku sangat kenyang karena aku ingat, beberapa menit yang lalu aku baru saja makan bersama keluarga dan pacarku.. ah tidak, pacarku tidak datang di hari makan malam yang ia janjikan ini, dia sibuk dengan para fans-nya, tapi apakah ia lebih memilih membahagiakan para fans-nya dibandingkan aku? Pacarnya? Entahlah
Justin, ia tetap tidak bisa datang, ia mengirim sebuah pesan agar aku menunggunya disini setelah makan malam, ya, di tempat yang dingin ini, aku duduk sendiri di seberang gereja tua tempat dimana aku pertama kali bertemu dengan pemuda itu, pemuda yang telah mengambil hatiku, cinta sejatiku
Aku menatap gereja itu, sebuah senyum simpul mengembang di bibirku, entah mengapa aku tersenyum, sebenarnya hatiku begitu dingin, sangat dingin. Aku mengangkat lenganku, menoleh pada jam tangan di tanganku, pukul 11:30, hampir 2 jam aku menunggunya, aku menoleh menyusuri tiap sudut taman ini, tak ada sosok Justin yang ku nantikan, aku menghela nafas pelan dan membuat kepulan asap putih diudara, bibirku terasa dingin
Lelah.. Aku mulai beranjak pergi dari bangku itu tapi entah mengapa rasanya aku ingin tetap menunggunya, menunggu sampai ia datang dan memeluku, mungkin aku akan pergi untuk membeli beberapa kaleng minuman hangat untuk menghangatkan badan, tapi kenapa kakiku berjalan tanpa arah? Rasanya aku merasa terlupakan olehnya
Fikiranku kosong, angin dingin bertiup menyusuri tiap rongga tubuhku, membuatku bergidik sejenak dan meniupkan kepulan asap putih pada kedua telapak tanganku, aku berjalan entah kemana, yang aku tahu aku masih menantinya
“CAITLIINNNN!!!”
Suara yang sangat kukenal terdengar sedang berteriak memanggil namaku, segera kutolehkan pandanganku kepada sang pemilik suara.. itu.. Justin!
Lega sekali.. akhirnya dia datang juga.. tapi kenapa dia berwajah seperti itu? Tampak kacau dan begitu panik, nafas tersenggal dan keringat bercucuran dimana-mana
“CAITLINNN AWAS!!!”
Kutolehkan kepalaku kebelakang, sebuah mobil sedang melaju cukup tinggi, entah itu mobil apa, tak begitu terlihat jelas karena silau akan lampu mobil tersebut, aku ternganga tak dapat bergerak, kulihat mobil itu melaju begitu cepat ke arahku.. kucoba beranjak menghindarinya, tapi tidak sempat
“BRUAAKK!!!”
Tubuhku terhantam mobil begitu keras, aku bisa merasakan semua tulangku patah, remuk dan hancur, darah segar mengalir deras dari kepalaku, dan seketika semuanya padam
***
AUTHOR POV
“Caitlin..Caitlin!.. dengar aku..! Buka matamu!”
Justin berlari-lari di koridor rumah sakit bersama dokter dan perawat sambil membawa Caitlin yang terbaring tak sadarkan diri ke ruang gawat darurat
“Caitlin bangunlah! Buka matamu!”
Justin terus berteriak memanggil nama gadis itu yang bersimbah darah tak sadarkan diri
“maaf tuan, anda dilarang masuk”
Para perawat mencegah Justin yang ingin mengikuti para perawat yang membawa Caitlin masuk kedalam ruang gawat darurat
Pintu ruangan itu pun tertutup, Justin bersandar lemas pada dinding, ia mengangkat kedua tanganya dan mulai menutup wajahnya dengan kedua tanganya, ia mulai berjongkok dan menenggelamkan wajahnya pada kedua lututnya, tak terasa air matanya mengalir begitu saja
“Caitlin.. maafkan aku..”
***
3 jam sudah Justin menunggu diluar ruangan dingin itu, ia tidak henti hentinya bolak-balik disana, berjalan kesana-kemari dengan panik, sesekali ia melirik pada jam di tanganya
“Caitlin.. caitlin... apa yang terjadi denganya?”
Terdengar suara wanita berteriak sambil menangis, Justin menolehkan pandanganya kepada sang pemilik suara, didapatinya Ibu, ayah serta adik laki-laki Caitlin, Christian, mereka sedang berlari ke arahnya, terlihat wajah mereka begitu panik, terlihat air mata berlinangan pada mata ibunda Caitlin, bagaimana tidak? Anak perempuan mereka satu-satunya menjadi seperti ini gara-gara aku.. maafkan aku, aku tak bisa menjaganya, aku.. seorang kekasih bodoh yang tak berguna!, batin Justin
“Justin.. apa yang terjadi denganya?”
Ibunda Caitlin berbicara pada Justin yang terus membisu, Isak tangis ibunda Caitlin membuatnya semakin merasa bersalah, Justin sangat merasa bersalah saat itu, sampai-sampai ia berjanji, jika sesuatu yang buruk menimpa Caitlin, ia tak akan memaafkan dirinya sendiri
Tiba-tiba saja dokter dari ruangan itu keluar dan mulai melepas masker dan sarung tanganya, Justin dan keluarga Caitlin langsung berhambur menghampirinya
“Dokter bagaimana? Bagaimana keadaan anakku?” ujar Ibunda Caitlin
“Bagaimana keadaan Putriku dokter?”
“ia baik-baik saja bukan?” ayah dan Christian pun mulai panik
“operasinya berjalan lancar” Dokter itu mulai angkat bicara “tetapi kondisinya masih kritis, tidak bisa dipastikan kapan dia bisa sadar”
Semua hening, tetesan air mata ibunda Caitlin semakin deras
“maksudmu? Anakku.. koma?”
Seketika dokter itu menganggukan kepala dan menunduk lemas, dokter itu menepuk punggung ayahanda Caitlin lalu pergi meninggalkanya
Ibunda Caitlin terjatuh berlutut, semua tidak dapat menerima bahwa sekarang Caitlin dalam keadaan seperti itu.. tak tahu kapan ia akan sadar
Aku ternganga.. aku benar-benar tak bisa memaafkan diriku sendiri sekarang, Batin Justin
***
CAITLIN POV

Ohh, No, Ohh No, Ohhh

They say that hate has been sent

So let loose the talk of love(of love, of love)
Before they outlaw the kiss
Baby, give me one last hug(last hug, last hug)

There's a dream

That I've been chasing
Want so badly for it to be reality
(Reality, reality)
And when you hold my hand
Then I understand
That it's meant to be
(cuz baby when you're with me)

It's like an angel came by, and Took me to heaven(and took me to heaven girl)

Cuz when i stare in your eyes,
It couldn't be better.(i don't want you no oh no so..)

Let the music blast

We gon' do our dance
Bring the doubters on
They don't matter at all
Cuz this life's too long
And this love's too strong
So baby know for sure
that,I'll never let you go

I got my favorite girl

Not feelin' no pain, no fear(no fear, no fear)
don't have a care in the World
Why would I, when you are here(you are here)

There's a moment I've been chasin

And I finally caught it out on This floor
Baby, theres no hesitation,
No reservation by taking a chance And more, oh,noo, because

It's like an angel came by, and Took me to heaven(and took me to heaven girl)

Cuz when I stare in your eyes
It couldn't be better
(i don't wan you no oh no.. so)

Let the music blast

We gon' do our dance
Bring the doubters on
They don't matter at all
Cuz this life's too long
And this love's too strong
So baby know for sure
that,I'll never let you go

It's like an angel came by and Took me to heaven(and took me to heaven girl)

Cuz when I stare in your eyes
It couldn't be better
(i don't want you no oh no)

So take my hand, let's just dance

Watch my feet, follow me
Don't be scared, girl I'm here
If you didn't know,
This is loooovee, ohhhh

Let the music blast

We gon' do our dance
Bring the doubters on
They don't matter at all
Cuz this life's too long
And this love's to strong
So baby know for sure'
that,I'll never let you goooooo

so don't fear, don't you worry about a thing

i am here, right here, i'll never let you go
don't shed a tear whenever you need me
i'll be here , i'll never let you go

oh, noo, oh, noo. ohh

i'll never let you go
oh, noo, oh, noo. ohh.
i'll never let you go

Kepalaku berputar, pusing sekali, tak tahu apa yang harus aku gerakan.. semua sangat sulit digerakan, aku bisa mendengar lantunan nada-nada indah, suaranya tak asing lagi bagiku, begitu indah hingga membuatku menjadi lebih baik
Perlahan aku mencoba sekuat tenaga membuka mataku, seberkas cahaya masuk kedalam mataku membuatku begitu silau akan cahaya matahari, entah berapa lama aku menutup mataku, rasanya begitu menyilaukan
“Caitlin? Caitlin? Dokter.. Dokter dia sadar!”
Aku bisa melihat dengan samar seorang pemuda tampan memegang sebuah gitar, sepertinya ia lah yang telah melantunkan nada-nada indah itu selama aku tertidur, wajahnya begitu berseri melihatku membuka mata, dengan segera ia memanggil dokter dan perawat, dokter dan perawat itu segera mendatangi ruanganku dan memeriksaku, kini aku sudah lebih baikan.. aku bisa menatap jelas siapa pemuda itu.. dialah seseorang yang telah mengambil hatiku, dialah Justin, pacarku, cinta sejatiku..
Aku senang sekali, Justin sangat perhatian padaku, ia menjenguku setiap hari dan membawakan aku sebuket bunga kemudian ia menyanyikan lagu faforitku, lagu kita.. Never Let You Go..
***
“Pagi Caitlin..”
“Hai Justin..”
Tuh lihat kan.. pagi-pagi begini ia sudah datang menemuiku, di tanganya ada sebuket bunga lily putih yang begitu indah, di tangan satunya lagi terdapat sebuah gitar.. aku bisa menebaknya, setelah ini, pasti dia akan menyanyikan lagu itu untuku
Ia pun mulai memetikan gitardan menanyikan sebuah lagu untuku,  Senyumku mengembang mendengar lantunan indahnya, tak kusangka Justinku begini hebat
Pandangan matanya begitu lembut, bagaikan memberi isyarat bahwa aku adalah gadis yang amat ia cintai, ia bagaikan menunjukan bahwa ia tak ingin kehilangan diriku
Sangat indah, hangat, begitu nyaman..
“Nona Caitlin bagaimana keadaanmu?” seorang dokter masukkedalam ruanganku “kau sudah boleh pulang hari ini”
Ujar dokter itu dengan wajah gembira akan pasienya yang berhasil disembuhkanya
“wah terimakasih dokter!”
Justin begitu senang dan senyum lebar mengembang di wajahnya, aku pun begitu senang tentunya, bagaimana tidak? Aku bisa pulang kembali kerumah dan bisa kembali pergi bersama kekasihku
***
Sinar matahari pagi membangunkanku dari jendela yang lupa kututup tadi malam, siang kemarin aku baru saja pulang dari rumah sakit, nyenyak sekali tidur dalam kamarku, rasanya sudah lama sekali aku tidak menempatinya
Aku memandang kesetiap sudut ruangan kamarku.. mana Justin? mengapa dia belum mengunjungiku seperti saat di rumah sakit? Ah mungkin dia belum bangun..
“Caitlin ayo makan dulu, ibu sudah memasakan sup hangat untukmu”
Ibu masuk kedalam kamarku dengan nampan penuh makanan, aku tersenyum dan mulai memakan makanan itu
“apa Justin belum juga datang bu?”
Ibuku hanya tersenyum lalu ia mengelus lembut kepalaku “sudahkau makan dulu ya” ujarnya kemudian ia keluar kamar dan membiarkan aku menikmati makananku
Hari sudah gelap, aku terus menunggu, tetapi Justin tak kunjung menjenguku seperti saat di rumah sakit, kenapa? Apa kau sibuk?
***
Hari ini genap 2 minggu aku pulang dari rumah sakit, dan Justin tetap belum menjenguku.. aku ingin mengunjungi rumahnya, aku rindu denganya, tapi apa dayaku? Aku belum diizinkan untuk keluar rumah, dokter bilang aku harus istirahat hingga semua tenagaku pulih, karena kecelakaan yang menimpaku itu.. cukup hebat
Kau yang dulu kembali, tapi kenapa pergi lagi begitu cepat? Jika begini keadaanya aku lebih memilih terkapar tak berdaya, lebih baik aku terbaring menyedihkan dirumah sakit tetapi kau selalu ada untuku dibandingkan seperti ini? Jiwa ragaku sehat namun hatiku lebih sakit dibandingkan sakit disekujur tubuhku ketika mobil itu menghantamku dengan naas
Aku tidak tahu apa apa lagi, Justin makin sering muncul dalam televisi, aku bisa melihatnya sehat dan baik baik saja, tapi itu tetap tidak bisa mengalahkan rasa rinduku padanya..
Sebuah gambar dan berbagai kabar Justin yang makin membuatku gerah, bagaimana tidak? Bagaimana perasaan mu jika seorang pacarmu berciuman dengan gadis lain selain dirimu? Para Fans yang dengan bebas memeluk dirinya sungguh memuakan!
Mencoba sadar menghadapinya.. karena aku yakin semua akan baik-baik saja, tapi
Kriiing~
Ponsel ku berdering, senyumku mengembang melihat nama Justin terpampang pada ponseli, dengan segera aku mengangkatnya, tak sabar aku mendengarnya bernyanyi untuku lagi
“Halo”
“Halo Caitlin” Justin berbicara, suara ini.. aku rindukan, tapi entah mengapa suaranya terdengar rancu “Caitlin maaf.. sepertinya hubungan kita cukup sampai disini, sekali lagi maafkan aku”
Degh!
Suara apa barusan? aku tak ingin mempercayainya, barusan itu bukan Justin yang berbicara kan? Bukan Justin yang meneleponku bukan? Seseorang yakinkan aku bahwa pemilik suara tadi bukan Justin!
Pip
Seketika Justin menutup telepon secara sepihak, terpampang waktu 15 detik, sadis sekali, Justin memutuskan hubungan ini hanya dalam 15 detik? Entah apa yang ia fikirkan aku tak mengerti.. ingin kuteriakan namanya.. aku menjerit, air mataku menetes perlahan, apa salahku Tuhan?
Tak dapat kubendung lagi air mata yang mengalir ini..
***
JUSTIN POV
Entah aku yang gila atau memang ini takdirku.aku telah membuat kecewa seorang wanita cantik yang bisa menerimaku saat orang lain membuangku.
Entah aku yang salah atau memang dia pencemburu. tapi aku fikir ini kesalahanku mencium gadis lain padahal jelas-jelas aku sudah punya kekasih??
Aarrggghh..aku gila benar-benar gila ! maafkan aku Caitlin. tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.
ini semua tuntutan kerja. tapi tolonglah Caitlin .ini mimpiku, aku bekerja keras untuk ini. aku tak tau aku bisa berjanji padamu atau tidak. tapi aku fikir aku adalah pacar TERBURUK !
aku tak bisa menemanimu seperti dulu lagi.
aku hanya tak mau mengecewakan fansku dan tim yang telah bekerja membantuku.
maafkan aku caitlin  aku tak bisa seperti dulu lagi. maafkan aku,aku tak bisa selalu ada disampingmu saat kau membutuhkan aku.
maafkan aku Caitlin. tapi percayalah aku selalu mencintaimu. apapun yang terjadi, aku selalu mencintaimu, dan aku harap kaupun selalu mencintaiku apapun yang terjadi. Sekali lagi maafkan aku Caitlin..
***
CAITLIN POV
1 tahun kemudian..
Aku berdiri di hadapan gereja tua itu, gereja ini sepi tanpa kita berdua Justin.. tidak perduli apapun yang terjadi, JAITLIN NEVER DIE..

END

_________________________________________________________________________

A/N : gimana gimanaa?? hehe mian ya kalo ada yang kurang ini kurang itu namanya juga baru belajar ._.v oke disini gue mau jelasin, kalo di real, sebenarnya Caitlin koma karena kecelakaan jet sky, tapi di fic gue bingung nulisnya dan bingung mau bikin ceritanya kayak gimana, susah bikin moment buat bikin Caitlin kecelakaan di jet sky, jadi gue ganti pake kecelakaan mobil dan settingnya dia lagi nungguin Justin hehehe._. dan kata-kata Justin yang terakhir itu aku ambil dari facts kisah cinta Jaitlin di blog-nya ayu^^ hehe, oke thanks yang udah baca sampe akhir, gomawo^^

Regard   : @cicicipta   

4 comments:

  1. cici......
    keren banget!!! T.O.P B.A.N.G.E.T!!!!!! pke bangetan dehhh. tpi knp udhan sih ci??? jleb dan ngenes bgt bacanya .___. tpi 2 jempol deh buat cici ahahaha gua tunggu kejutan dari cici yg lainnya makasih cici :-*

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahaha iya ji kan udahaaan xD makasih ya ji udah mau baca sampe akhir hehehe ^^

      Delete
  2. Aaaaaa keren banget cici ^^
    Kasian ya caitlin nya :'( demi apapun caitlin tuh cwe yg kuat banget ya , denger cerita nya aja udh nyesek apalagi dia yg ngerasain nya sendiri :''(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya yuuuuu apalagi yang moment pas Justin mutusin caitlin lewat telepon selama 15 detik itu beneran kan? aaa sedih gabisa bayangin perasaan caitlin gimana :(
      ayuu makasih banyak yaa udh baca sampe akhir ^^

      Delete

Happy Apple