Monday, December 29, 2014

The Taeji's Journey [PREVIEW]





THE TAEJI'S JOURNEY
the journey of 95Liner idiot boys!


story and artworking by : cicicipta


.

.

.






“Yang ini berapa harganya?”

Telunjuk Jimin menunjuk ke arah boneka teddy bear besar dengan pita merah muda di leher teddy bear itu.

Wanita muda penjaga toko itu mendelikan matanya pada teddy bear itu sekilas, menghembuskan nafasnya beberapa detik lalu ia mulai membuka etalase kaca tempat dimana boneka itu disemayamkan di sudut paling ujung dikarenakan ukuranya yang paling besar

“87.789 won” jawab penjaga toko itu setelah melihat label harga yang tergantung di pita boneka itu.

Jimin mengerutkan alisnya segera setelah mendengar jumlah nominal uang yang disebutkan itu, lalu ia menggelengkan kepalanya

Bukan karena harga, uang saku sebagai trainee di salah satu boygroub yang akan debut sebentar lagi itu lumayan besar, dan harga itu bukanlah masalah besar untuk membeli bahkan 10 boneka itu, melainkan ini adalah pertama kalinya untuk Jimin-

Penjaga toko itu tersenyum kecut untuk kesekian kalinya lalu meletakan kembali boneka super besar itu ketempat semula


GRESEK


Suara etalase yang ditutup kasar.

Jimin terjingkat dan mulai tersenyum kikuk sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Kim Taehyung pun tak kuasa untuk membuka matanya karena suara bising barusan,  hampir satu jam lebih Taehyung merebahkan diri di sofa dekat pintu masuk toko itu, Taehyung mengerjabkan matanya ber ulang-ulang karena saking nyenyaknya ia tertidur, ia hampir lupa dimana ia berada,

bodoh.

Taehyung melihat keadaan Jimin yang belum berubah sejak satu jam yang lalu sejak ia memasuki toko boneka ini, ya, masih bimbang dipenuhi kegalauan. Taehyung berdecak kecil dan menarik nafas pendek.

Di atas kepala wanita penjaga toko itu sudah terpampang nyata bahwa ia akan segera meledak jika Taehyung dan Jimin tidak keluar detik itu juga

“Ya Jimin-a!” panggil Taehyung dan segera menghampiri sahabatnya

Jimin menoleh dan menggeleng, menandakan ia belum menemukan sesuatu yang pas untuk ia bawa pulang.

Taehyung melirik wanita penjaga toko yang sepertinya telah kehilangan kesabaran itu lalu ia langsung merangkul Jimin

“A-a-a~ Jimin-ah ayo kita cari bibimbab atau semacamnya aku sudah lapar” rengek Taehyung

“Tapi-“

Taehyung tak menggubris sedikitpun jawaban Jimin, lantas ia menarik Jimin keluar dari toko boneka itu sebelumnya sekilas ia melirik penjaga toko itu dan mencoba tersenyum semanis mungkin

Dengan segera Taehyung dan Jimin tengah berada diluar toko itu,

Fyuh~ kini Taehyung bisa bernafas lega



“BRAK”



Terdengar pintu ditutup keras dari dalam, sepertinya penjaga toko itu telah kehabisan kesabaran, bagaimaa tidak? Sudah satu jam lebih Jimin berada di dalam sana, menanyakan semua harga jenis boneka yang ada disana, dimulai dari boneka beruang, kucing hingga boneka komodo pun ia sentuh dan ia tanyakan harganya namun tak ada yang ia beli satu pun.


“Ya Taehyung!

protes Jimin yang merasa kesal karena ditarik paksa oleh sahabatnya, dengan segera ia melepas rangkulan Taehyung

“Apa sih? Kan aku belum selesai tadi”

Taehyung berdecak “sampai kapan? Sampe lebaran unta? Kau kira ini jam berapa?”

Jimin melirik jam dan matanya mebulat, tak disangka tak diduga, sudah hampir sore sejak ia pulang sekolah dan mengitari kota untuk mencari sesuatu yang “tepat” untuk ia bungkus dengan kertas kado yang cantik.

“Apa kau mau nunggu sampai itu mba-mba boneka ngasah golok baru kita keluar?” tungkas Taehyung.

Jimin kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan terdiam kikuk.

“Sudahlah aku lapar, kau harus mentraktirku”

“Mwo? Wae?” Jimin menoleh pada Taehyung dan terkejut, menampakan tanda tanya mengapa harus dia yang mentraktir sahabatnya ini

Taehyung mulai mengangkat tangan dan memperlihatkan jarinya “Pertama, karena waktu tidurku dirumah yang nyaman tersita dan aku terpaksa harus tidur di sofa yang sama sekali tidak nyaman”

Jimin mendelik,

“Kedua, karena ini sudah waktu makanku”


“Tapi ini masih sore, belum waktunya makan malam!” ujar Jimin mengelak

“Tapi aku lapar sekarang dan ini gara- gara aku berjalan kaki tidak jelas kesana kemari sejak tadi” Balas Taehyung dan Jimin hanya menampakan tampang jengkel yang masih bisa dibilang imut bahkan sangat imut (?)

“Dan ketiga, karena aku harus repot-repot menemanimu mencari hadiah padahal itu bukan hadiah untuk ulang tahunku!”

Jimin mendengus kesal dan menjitak kepala Taehyung

“Ya!” Protes Taehyung sambil mengaduh kesakitan

“Jangan banyak bicara ayo kita makan”

Tanpa membela diri lagi Jimin langsung memasuki restaurant cepat saji dan memilih tempat duduk di ujung dekat pintu masuk,

Taehyung mendongak sebentar dan membaca plang nama yang terpampang diatas restaurant itu,

Fried Chicken Factory

Taehyung tersenyum senang, Yeah Akhirnya ia Menang, lumayan makan enak gratis, batinya..



***


ini ff malah nambah nambahin list fanfic gue aja wkwk-_-v
tapi ini fanfic gak besambung lho, kalo yang ini sequel. jadi fanfic tentang hari-hari mereka aja dan gak berkaitan sama seri-seri TTJ (The Taeji's Journey) yang berikutnya. thi is it, the journey of 95Liner idiot boys! happy reading, see you in the next story!^^



Regard : @cicicipta

2 comments:

  1. covernya bagus ci ^^ kapan-kapan ajarin ngedit cover buat fanfic gue ya /? ^-^)/

    ReplyDelete

Happy Apple