Friday, July 19, 2013

Tell Me Your Reason [Part 1]



- Tell Me Your Reason -

Part 1

Main Cast
Choi Minho | Goo Hara | Jang Wooyoung

Other Cast
Seohyun | Nana | And Others

Summary :
Terkadang apa yang kau lihat belum tentu seperti apa yang terjadi, aku tahu itu. tapi semua itu sulit.. karena aku benar-benar melihatnya. aku harus bagaimana? masihkah bisa aku mempercayaimu, Minho?






“Kesehatan atau sastra ya? Haduh bagaimana ini Seo, aku harus ngambil jurusan apa nantinya?”

Sebenarnya aku sangat suka menulis, sangat suka, tapi orang tuaku itu, mereka selalu menginginkan aku menjadi salah satu tenaga medis, memang sih bisa menjadi orang yang dapat membantu orang lain, penghasilanya juga cukup besar, tapi bagaimana dengan menerbitkan novel? Itu cita citaku sejak kecil

“ya Hara! Pikirkan itu nanti saja, kita ini baru saja menginjak tahun ke dua di masa SMA, masih ada satu tahun lagi, fikirkan dengan santai saja”

“iya iya, betul tuh”

Ya.. sudah pasti.. Seohyun pasti selalu bicara  hal yang sama ketika aku ungkapkan kegelisahanku, dan Nana pasti selalu setuju denganya, hah lebih baik aku tidak usah bercerita apa-apa denganya

“aaa oppaa!”

“oppa boleh aku tau dimana rumahmu?”

“oppa!”

Lagi-lagi ribut seperti ini, sejak 3 hari yang lalu, sekolahku kedatangan murid pindahan dari seoul katanya, namja yang berasal dari ibu kota ini langsung menjadi idola para perempuan disini, mulai dari adik kelas, sampai para senior, ya memang dia tampan..

“Hei minggir, aku mau lewat"

Oh? Ah.. tanpa disadari aku terus berdiri dan menghalangi jalanya, bodohnya

“maaf maaf, silahkan”

Aku memberinya jalan, tetapi dia hanya berjalan melaluiku begitu saja, dia juga mengacuhkan semua gadis-gadis yang memanggilnya tanpa menengok sedikitpun, huh apa apaan itu? Dia terlalu angkuh

Sepertinya dia juga di jauhi oleh para namja disekolah ini, sudah 3 hari disini tetapi kulihat dia terus sendirian

Dengar-dengar sih dia sudah 6 bulan tidak masuk sekolah lalu dia di keluarkan dari sekolah dan pindah kesini, apa mungkin ia tidak masuk sekolah karena ia tidak memiliki teman?

Entahlah dia begitu dingin dan angkuh, kenapa dia begitu ya?

Tapi barusan dia berbicara..

Ya, kuakui dia sangat tampan dengan wajah sempurna miliknya


Kring


Bel masuk berbunyi, aku bersama Seohyun juga memasuki kelas, ya, namja itu juga masuk dikelas yang sama denganku

“Hyuna”

“saya pak!”

“Hara”

“sayaa!”

Jam pertama hari ini Pelajaran Leeteuk seongsaengnim, matilah aku, mungkin lebih baik jika tidak usah ada pelajaran matematika di dunia ini

“Minho”

“ya, saya”

Namja dari Seoul itu bernama Minho, Choi Minho


***


Jam istirahat akhirnya tiba, jam yang paling ditunggu tunggu semua murid di sekolah ini, sepertinya jam yang paling ditunggu tunggu juga oleh semua murid didunia

“Hei Seo, Nana, hari ini kita makan ramyun yuk” ajak Hara

“ide bagus yuk”

Ketiga gadis itu bergegas menuju kantin

-

“Hara!”

Seorang namja mempercepat jalanya untuk menemui ketiga gadis itu, ya tepatnya utuk menemui Hara,

“Wooyoung Oppa!” sapa Hara pada namja itu

Namja itu adalah Jang Wooyoung, dia kakak senior disekolah ini, tahun ini adalah tahun ke tiga untuk dirinya, ya, dia menduduki bangku kelas tiga.

“Kau sudah kembali? Bagaimana liburanmu?”

“ya, tadi malam aku sampai disini, liburan? Hei itu bukan liburan, lebih tepatnya kursus tambahan” ujar Wooyoung sambil mengacak-acak rambut Hara

“ya oppa!”

“oh ya, aku, Nana dan Seo mau ke kantin, apa kau mau ikut?”

“ah, justru aku menemui kalian ingin memberikan ini”

Wooyoung memberikan 3 kotak berisi kimbab dan sushi

“wah oleh oleh!” ujar Nana yang paling semangat kalau soal gratisan

“woah gomawo Oppa!”

Berkat oleh oleh yang diberikan Wooyoung, mereka kembali ke kelas dan membatalkan niatnya untuk makan di kantin,

“ayo kita makaaan!”

Hara, Seohyun, Nana juga Wooyoung memasuki kelas, sempat berfikir didalam kelas tidak ada siapapun karena begitu sepi

Tapi ternyata ada Minho disana, dia tidak keluar kelas untuk makan maupun membawa bekal, dia hanya diam ditempat duduknya memandang jauh keluar jendela yang ada disebelahnya dengan headphone di kedua telinganya

“Hei, Kau tidak ke kantin?” ujar Hara mengajak Minho bicara

“hei Hara!”

Seohyun dan Nana sedikit terkejut dengan  tingkah temanya itu

Benar saja, jangankan menjawab pertanyaan Hara, Minho bahkan tidak menoleh sedikitpun, Hara dengan fikiran positifnya -mungkin saja dia tidak bisa dengar suaraku karena headphone di telinganya-

Lantas Hara melambaikan tanganya didepan wajah Minho, “Hei Halo”

Berhasil! Minho menoleh pada Hara, ia pun melepas Headphone miliknya

“Wae?” ujar Minho datar

“Kau tidak makan?” Hara mengulangi ucapanya

“tidak”

Jawab Minho singkat, ia langsung memasang kembali headphone miliknya dan melanjutkan aktifitasnya

“Hara!”

Seohyun menarik tangan Hara menuju tempat duduk dibelakang bersama Wooyoung

“ngapain sih kamu ajak ngobrol si anak baru itu?” ujar Nana

“Tau ih, emang sih dia ganteng, semua cewek suka sama dia, tapi dia gak ramah begitu”timpal Seohyun

“eh?.. entahlah aku hanya penasaran kenapa dia selalu sendiri, apa dia tidak punya teman setidaknya satu?”

“saat di klub, aku sempat membicarakan anak itu dengan teman teman, katanya, sangat sulit untuk menjadi temanya, sepertinya dia juga tidak berniat untuk berteman, mengajak ngobrol pun tidak pernah” Ujar Wooyoung bercerita

“begitu kah?”

“ya, ada juga yang tidak suka padanya karena dia mengambil hati para gadis disini, ada yang merasa fans wanita berkurang gara-gara dia” jelas Wooyoung lagi

“hahaha kalau itu mungkin kau salah satunya” ujar Hara, dan tawa pun pecah di antara mereka

-

Bel masuk pun berbunyi, Wooyoung kembali kekelasnya dan kelas pun di mulai kembali


***


Hara pulang dengan berjalan kaki, karena rumahnya hanya 3 blok dari sekolah, sedangkan Seohyun dan Nana harus naik kereta dari stasiun di ujung jalan yang berlawanan arah dengan Hara

Hara menikmati perjalanan pulangnya, ia berhenti membeli ice cream di pinggir jalan, sesekali dia memetik bunga ketika melewati taman, setelah melewati tikungan itu, berarti rumahnya tidak jauh dari sana

“Jangan macam-macam kau!”

Pemandangan Hara kini berganti dengan seorang namja yg tidak asing baginya, dan kelihatanya ia sedang berkelahi dengan namja lainya

Hara berusaha mencerna siapa namja itu, dan dia makin terkejut ketika ia mengenali namja itu adalah Minho

Minho sendirian, melawan 3 orang dihadapanya yg cukup memiliki tubuh yg besar, ada apa? Kenapa Minho?

Salah satu dari orang itu mengunci tangan Minho, dan yang lainya bergegas memukul Minho, Minho kini tidak dapat melawan, bahaya!

“Tolong!”

Teriakan Hara membuat 3 orang berbadan besar itu menoleh sana sini mencari dari mana asalnya suara itu

Hara bergegas mencari pos keamanan terdekat, membawa beberapa satpam keamanan disana, 3 orang itu berlari tunggang langgang dan diikuti satpam keamanan yang mengejarnya

Minho jatuh terduduk disana sambil menahan rasa sakit di dahinya, memegangi bibirnya yang berdarah, dengan peluh yg mengalir deras

“Minho-ssi, kau baik baik saja?”

Minho melihat Hara dihadapanya yang mulai membantunya berdiri

“Argh..” erang Minho ketika Hara menyentuh luka Minho di lenganya

“Ah maaf, kau tidak apa-apa?”

Ujar Hara yang berhasil membantu Minho berdiri, Namja ini begitu tinggi menjulang, kakinya yg jenjang, kemejanya yang tengah berantakan dan dengan penampilan dia yang penuh luka seperti ini, dia masih sanggup terlihat tampan bagi Hara

“Aku baik baik saja, lepaskan”

Minho, masih dengan sikapnya yang dingin, dia menangkis tangan Hara yang menopang lenganya

“Kau baru saja pindah kesini bukan? Jadi mungkin kau tidak tahu jalan, Ada Klinik di ujung jalan sana, ayo kuantar, obati dulu luka-mu disana” Hara memegangi lengan Minho lagi

“Sudah kubilang aku baik-baik saja!”

deg

Kini nada Minho meninggi, lebih tepatnya ia kini membentak Hara dan untuk yang kedua kali ia menampik tangan Hara dari lenganya

Hara hanya terdiam, Minho mengambil tasnya, berbalik arah dan melangkahkan kakinya pergi dengan sedikit tertatih ia berjalan, Hara menghela nafas pendek kemudian ia berbalik arah melangkahkan meninggalkan Minho berlawanan arah

Selangkah.. dua langkah.. Hara merasa kesal dengan sikap Minho, Kenapa dia tidak berterimakasih sedikitpun sih? Malah bersikap kasar seperti itu. namun disisi lain Hara merasa kasihan pada Namja itu, Namja yang selalu sendiri itu, tiga langkah.. empat langkah..


Bruk


Hara mendengar sesuatu terjatuh di belakangnya, Hara bergegas menoleh kebelakang, didapatinya Minho terjatuh disana tak sadarkan diri


“Minho!”




To Be Contiuned ..

                                                                             

N/B : Annyeong! *bow* udah lama gak nulis ff, bukanya ngelanjutin ff yang belom kelar malah bikin ff baru -_-v wkwk biarin lah abis lagi pengen banget nulis kayak gini :p hehe. ok thanks for visit see yaa di part 2 ^^


Next Part : Part 2




Regard : @cicicipta

4 comments:

  1. hai unnie long time no visit your blog! haha ff hara-minho lagi nih :-D
    kayaknya disini minho sikapnya kul kul kulkas gitu ya hahaha, bakalan ada cinta segituga segitigaan nih bau baunya, langsung ke chap selanjutnya unn! :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo! long time no see ^^ iyaa biasa bias wkwk :DDD iyaa dia disini jadi pendiem gitu, haha, ita untung bukan segitiga bermuda ya XD haha, ok thaku for read ^^

      Delete
  2. minho oppa jangan marah marah mulu dund, gakpunya temen lho hehe, bagus lanjut yaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya dia disini sikapnya penyendiri ^^ sip makasih yaa ^^

      Delete

Happy Apple