- Tell Me Your Reason -
Part 1
Main Cast
Choi Minho | Goo Hara | Jang Wooyoung
Other Cast
Seohyun | Nana | And Others
Summary :
Terkadang apa yang kau lihat belum tentu seperti apa yang terjadi, aku tahu itu. tapi semua itu sulit.. karena aku benar-benar melihatnya. aku harus bagaimana? masihkah bisa aku mempercayaimu, Minho?
“Kesehatan atau sastra ya? Haduh bagaimana ini Seo, aku
harus ngambil jurusan apa nantinya?”
Sebenarnya aku sangat suka menulis, sangat suka, tapi orang
tuaku itu, mereka selalu menginginkan aku menjadi salah satu tenaga medis, memang
sih bisa menjadi orang yang dapat membantu orang lain, penghasilanya juga cukup
besar, tapi bagaimana dengan menerbitkan novel? Itu cita citaku sejak kecil
“ya Hara! Pikirkan itu nanti saja, kita ini baru saja
menginjak tahun ke dua di masa SMA, masih ada satu tahun lagi, fikirkan dengan
santai saja”
“iya iya, betul tuh”
Ya.. sudah pasti.. Seohyun pasti selalu bicara hal yang sama ketika aku ungkapkan
kegelisahanku, dan Nana pasti selalu setuju denganya, hah lebih baik aku tidak
usah bercerita apa-apa denganya
“aaa oppaa!”
“oppa boleh aku tau dimana rumahmu?”
“oppa!”
Lagi-lagi ribut seperti ini, sejak 3 hari yang lalu,
sekolahku kedatangan murid pindahan dari seoul katanya, namja yang berasal dari
ibu kota ini langsung menjadi idola para perempuan disini, mulai dari adik
kelas, sampai para senior, ya memang dia tampan..
“Hei minggir, aku mau lewat"
Oh? Ah.. tanpa disadari aku terus berdiri dan menghalangi
jalanya, bodohnya
“maaf maaf, silahkan”
Aku memberinya jalan, tetapi dia hanya berjalan melaluiku
begitu saja, dia juga mengacuhkan semua gadis-gadis yang memanggilnya tanpa
menengok sedikitpun, huh apa apaan itu? Dia terlalu angkuh
Sepertinya dia juga di jauhi oleh para namja disekolah ini,
sudah 3 hari disini tetapi kulihat dia terus sendirian
Dengar-dengar sih dia sudah 6 bulan tidak masuk sekolah lalu
dia di keluarkan dari sekolah dan pindah kesini, apa mungkin ia tidak masuk sekolah
karena ia tidak memiliki teman?
Entahlah dia begitu dingin dan angkuh, kenapa dia begitu ya?
Tapi barusan dia berbicara..
Ya, kuakui dia sangat tampan dengan wajah sempurna miliknya
Kring
Bel masuk berbunyi, aku bersama Seohyun juga memasuki kelas,
ya, namja itu juga masuk dikelas yang sama denganku
“Hyuna”
“saya pak!”
“Hara”
“sayaa!”
Jam pertama hari ini Pelajaran Leeteuk seongsaengnim,
matilah aku, mungkin lebih baik jika tidak usah ada pelajaran matematika di
dunia ini
“Minho”
“ya, saya”
Namja dari Seoul itu bernama Minho, Choi Minho
***
Jam istirahat akhirnya tiba, jam yang paling ditunggu tunggu
semua murid di sekolah ini, sepertinya jam yang paling ditunggu tunggu juga
oleh semua murid didunia
“Hei Seo, Nana, hari ini kita makan ramyun yuk” ajak Hara
“ide bagus yuk”
Ketiga gadis itu bergegas menuju kantin
-
“Hara!”
Seorang namja mempercepat jalanya untuk menemui ketiga gadis
itu, ya tepatnya utuk menemui Hara,
“Wooyoung Oppa!” sapa Hara pada namja itu
Namja itu adalah Jang Wooyoung, dia kakak senior disekolah
ini, tahun ini adalah tahun ke tiga untuk dirinya, ya, dia menduduki bangku
kelas tiga.
“Kau sudah kembali? Bagaimana liburanmu?”
“ya, tadi malam aku sampai disini, liburan? Hei itu bukan liburan,
lebih tepatnya kursus tambahan” ujar Wooyoung sambil mengacak-acak rambut Hara
“ya oppa!”
“oh ya, aku, Nana dan Seo mau ke kantin, apa kau mau ikut?”
“ah, justru aku menemui kalian ingin memberikan ini”
Wooyoung memberikan 3 kotak berisi kimbab dan sushi
“wah oleh oleh!” ujar Nana yang paling semangat kalau soal
gratisan
“woah gomawo Oppa!”
Berkat oleh oleh yang diberikan Wooyoung, mereka kembali ke
kelas dan membatalkan niatnya untuk makan di kantin,
“ayo kita makaaan!”
Hara, Seohyun, Nana juga Wooyoung memasuki kelas, sempat
berfikir didalam kelas tidak ada siapapun karena begitu sepi
Tapi ternyata ada Minho disana, dia tidak keluar kelas untuk
makan maupun membawa bekal, dia hanya diam ditempat duduknya memandang jauh
keluar jendela yang ada disebelahnya dengan headphone di kedua telinganya
“Hei, Kau tidak ke kantin?” ujar Hara mengajak Minho bicara
“hei Hara!”
Seohyun dan Nana sedikit terkejut dengan tingkah temanya itu
Benar saja, jangankan menjawab pertanyaan Hara, Minho bahkan
tidak menoleh sedikitpun, Hara dengan fikiran positifnya -mungkin saja dia
tidak bisa dengar suaraku karena headphone di telinganya-
Lantas Hara melambaikan tanganya didepan wajah Minho, “Hei
Halo”
Berhasil! Minho menoleh pada Hara, ia pun melepas Headphone
miliknya
“Wae?” ujar Minho datar
“Kau tidak makan?” Hara mengulangi ucapanya
“tidak”
Jawab Minho singkat, ia langsung memasang kembali headphone
miliknya dan melanjutkan aktifitasnya
“Hara!”
Seohyun menarik tangan Hara menuju tempat duduk dibelakang
bersama Wooyoung
“ngapain sih kamu ajak ngobrol si anak baru itu?” ujar Nana
“Tau ih, emang sih dia ganteng, semua cewek suka sama dia,
tapi dia gak ramah begitu”timpal Seohyun
“eh?.. entahlah aku hanya penasaran kenapa dia selalu
sendiri, apa dia tidak punya teman setidaknya satu?”
“saat di klub, aku sempat membicarakan anak itu dengan teman
teman, katanya, sangat sulit untuk menjadi temanya, sepertinya dia juga tidak
berniat untuk berteman, mengajak ngobrol pun tidak pernah” Ujar Wooyoung
bercerita
“begitu kah?”
“ya, ada juga yang tidak suka padanya karena dia mengambil
hati para gadis disini, ada yang merasa fans wanita berkurang gara-gara dia”
jelas Wooyoung lagi
“hahaha kalau itu mungkin kau salah satunya” ujar Hara, dan
tawa pun pecah di antara mereka
-
Bel masuk pun berbunyi, Wooyoung kembali kekelasnya dan
kelas pun di mulai kembali
***
Hara pulang dengan berjalan kaki, karena rumahnya hanya 3
blok dari sekolah, sedangkan Seohyun dan Nana harus naik kereta dari stasiun di
ujung jalan yang berlawanan arah dengan Hara
Hara menikmati perjalanan pulangnya, ia berhenti membeli ice
cream di pinggir jalan, sesekali dia memetik bunga ketika melewati taman,
setelah melewati tikungan itu, berarti rumahnya tidak jauh dari sana
“Jangan macam-macam kau!”
Pemandangan Hara kini berganti dengan seorang namja yg tidak
asing baginya, dan kelihatanya ia sedang berkelahi dengan namja lainya
Hara berusaha mencerna siapa namja itu, dan dia makin
terkejut ketika ia mengenali namja itu adalah Minho
Minho sendirian, melawan 3 orang dihadapanya yg cukup
memiliki tubuh yg besar, ada apa? Kenapa Minho?
Salah satu dari orang itu mengunci tangan Minho, dan yang
lainya bergegas memukul Minho, Minho kini tidak dapat melawan, bahaya!
“Tolong!”
Teriakan Hara membuat 3 orang berbadan besar itu menoleh
sana sini mencari dari mana asalnya suara itu
Hara bergegas mencari pos keamanan terdekat, membawa
beberapa satpam keamanan disana, 3 orang itu berlari tunggang langgang dan
diikuti satpam keamanan yang mengejarnya
Minho jatuh terduduk disana sambil menahan rasa sakit di
dahinya, memegangi bibirnya yang berdarah, dengan peluh yg mengalir deras
“Minho-ssi, kau baik baik saja?”
Minho melihat Hara dihadapanya yang mulai membantunya
berdiri
“Argh..” erang Minho ketika Hara menyentuh luka Minho di
lenganya
“Ah maaf, kau tidak apa-apa?”
Ujar Hara yang berhasil membantu Minho berdiri, Namja ini begitu
tinggi menjulang, kakinya yg jenjang, kemejanya yang tengah berantakan dan
dengan penampilan dia yang penuh luka seperti ini, dia masih sanggup terlihat
tampan bagi Hara
“Aku baik baik saja, lepaskan”
Minho, masih dengan sikapnya yang dingin, dia menangkis
tangan Hara yang menopang lenganya
“Kau baru saja pindah kesini bukan? Jadi mungkin kau tidak
tahu jalan, Ada Klinik di ujung jalan sana, ayo kuantar, obati dulu luka-mu
disana” Hara memegangi lengan Minho lagi
“Sudah kubilang aku baik-baik saja!”
deg
Kini nada Minho meninggi, lebih tepatnya ia kini membentak
Hara dan untuk yang kedua kali ia menampik tangan Hara dari lenganya
Hara hanya terdiam, Minho mengambil tasnya, berbalik arah
dan melangkahkan kakinya pergi dengan sedikit tertatih ia berjalan, Hara menghela nafas pendek kemudian ia berbalik arah melangkahkan meninggalkan Minho berlawanan arah
Selangkah.. dua langkah.. Hara merasa kesal dengan sikap
Minho, Kenapa dia tidak berterimakasih sedikitpun sih? Malah bersikap kasar
seperti itu. namun disisi lain Hara merasa kasihan pada Namja itu, Namja yang
selalu sendiri itu, tiga langkah.. empat langkah..
Bruk
Hara mendengar sesuatu terjatuh di belakangnya, Hara
bergegas menoleh kebelakang, didapatinya Minho terjatuh disana tak sadarkan diri
“Minho!”
To Be Contiuned ..
N/B : Annyeong! *bow* udah lama gak nulis ff, bukanya ngelanjutin ff yang belom kelar malah bikin ff baru -_-v wkwk biarin lah abis lagi pengen banget nulis kayak gini :p hehe. ok thanks for visit see yaa di part 2 ^^
Next Part : Part 2
Next Part : Part 2
Regard : @cicicipta
hai unnie long time no visit your blog! haha ff hara-minho lagi nih :-D
ReplyDeletekayaknya disini minho sikapnya kul kul kulkas gitu ya hahaha, bakalan ada cinta segituga segitigaan nih bau baunya, langsung ke chap selanjutnya unn! :-D
halo! long time no see ^^ iyaa biasa bias wkwk :DDD iyaa dia disini jadi pendiem gitu, haha, ita untung bukan segitiga bermuda ya XD haha, ok thaku for read ^^
Deleteminho oppa jangan marah marah mulu dund, gakpunya temen lho hehe, bagus lanjut yaa :)
ReplyDeleteiya dia disini sikapnya penyendiri ^^ sip makasih yaa ^^
Delete