Saturday, July 20, 2013

Tell Me Your Reason [Part 3]


- Tell Me Your Reason -

Part 3

Main Cast
Choi Minho | Goo Hara | Jang Wooyoung

Other Cast
Seohyun | Nana | And Others


Previous Part :
Part 1 | Part 2

Summary :
Terkadang apa yang kau lihat belum tentu seperti apa yang terjadi, aku tahu itu. tapi semua itu sulit.. karena aku benar-benar melihatnya. aku harus bagaimana? masihkah bisa aku mempercayaimu, Minho?








“ya sudah selesai, lukanya tidak terlalu parah, kau hanya harus sering mengganti perban mu”

“Oh? Ne”

Ujar seorang dokter disana, Hara sesekali memegangi lenganya itu sambil menginggat kejadian yang ia pun sendiri tidak begitu tahu sebenarnya apa yang terjadi, apa yang membuatnya terus-terusan berusaha untuk menjalin hubungan pertemanan dengan orang yang sama sekali tidak punya niat untuk berteman seperti minho itu

“Kau baik-baik saja?” tanya seorang Namja yang sedari tadi menunggunya

Hara mendelik. “Ya Wooyoung oppa! Sudah kubilang aku baik baik saja, aku bisa obati sendiri nanti dirumah, tak perlu sampai membawaku ke sini”

Wooyoung tersenyum, lantas ia kembali mengacak-acak rambut yeoja itu seperti kebiasaanya “Aish sudahlah yang penting kau sudah tidak apa-apa”

“Oppa!” Hara berusaha merapikan rambutnya kembali

“sudah hampir malam, sebaiknya kuantar kau pulang”

“aku pulang sendiri saja oppa”

“Oh? kenapa?”

“nanti bisa bisa kau pulang malam kalau mengantarku”

Wooyoung mengangkat alisnya “Hei.. memangnya kenapa kalau aku pulang malam? Aku kan laki-laki”

Hara mempoutkan wajahnya “Jadi, laki-laki boleh pulang malam? Curang! Kenapa wanita selalu tidak boleh keluyuran malam-malam” dumal Hara

Aigoo imutnya..

“ah bukan begitu maksudku... kau ini, sudahlah ayo kuantar pulang”


Hara dan Wooyoung keluar dari klinik, hari sudah mulai gelap, Wooyoung mengantar Hara pulang, sesekali mereka tertawa dan bercanda ria

Tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang namja yang memperhatikan mereka

Choi Minho,
Ya, dia disana, sedari tadi menunggu Hara keluar dari klinik

Sesampainya dirumah Hara, Wooyoung segera pamit pulang karena hari sudah gelap

Sedangkan Minho?
Ia tetap saja bersembunyi, ia tidak pergi maupun menemui Hara untuk menyapanya, ia hanya terdiam disana

Minho mendengus kesal “Minho kenapa kau?” ia mengutuki dirinya atas perbuatan yang ia lakukan terhadap Hara,

Kenop pintu rumah Hara akhirnya tertutup, suasana menjadi sunyi dan gelap gulita, Minho menghela nafas dalam dan melangkahkan kaki menjauhi rumah Hara


***


Minho berjalan memasuki sekolah, ia berjalan dengan malas-malasan seperti biasanya, menuju kelas yang membuat ia muak setiap waktu, tapi entah kenapa, kejadian kemarin cukup mengganggu fikiranya, apa yang harus ia lakukan? Apa dia akan menjadi orang jahat? Orang yang benar benar tidak tahu cara berteman?

Fikiran yang terus mengiang sejak kemarin terpecahkan oleh tengkuknya yang tiba-tiba saja terasa aneh, rasanya banyak pasang mata yang melihatnya sedari tadi, Minho memutar bola matanya,memperhatikan keadaan di sekelilinya, lantas orang orang disana langsung membuang mukanya setiap Minho menoleh

Ada apa ini?

ia baru sadar, semua orang menatapnya dengan sinis sedari tadi

puluhan mata menatapnya begitu dingin sepanjang koridor, hingga sesampainya ia di kelas


Klek. Minho membuka pintu


“lihat tuh dia datang”

“huh apa-apaan dia”

Benar saja, Bahkan didalam kelas pun ia diperlakukan begini

Terserahlah kalian mau melakukan apa, aku hanya berharap segera di keluarkan dari sekolah ini, semua membuatku muak. batin Minho

Ia lantas duduk di bangku dan meletakan tas-nya

Tak lama Hara muncul di ambang pintu, masih dengan perban di lenganya, ia memasuki kelas, jelas saja diikuti Wooyoung di belakangnya yang ikut mengantar Hara

Hara berjalan menuju bangku miliknya, melewati meja Minho dengan ragu, namun Hara masih sempat melemparkan senyum pada Minho

Mata Minho tertuju pada perban di tangan Hara, Minho terpaku. harus apa dia apa sekarang? Masih pantaskah ia berlaku kasar? Haruskah ia menjadi orang jahat?

Jang Wooyoung, ia menatap tajam pada Minho, membuang muka dan melewati meja Minho dengan hentakan kaki keras, menemani Hara menuju bangku miliknya, lalu Wooyoung pun duduk disebelahnya

Kelas mendadak sepi, semua mata tertuju pada Hara, Wooyoung juga Minho, suasana menjadi aneh seperti ini

Wooyoung menatap tajam Minho, menatap pundak Minho dengan penuh kilatan "kalau bukan karena kau, Aku pasti sudah menghabisinya kemarin" 

"Sudahlah oppa.." Hara menggenggam lengan Wooyoung "lagipula aku sudah tidak apa-apa"


deg


entah jantung siapa yang tiba-tiba berdetak lebih cepat barusan..

“sudah mau masuk, sebaiknya aku kembali kekelas” ujar Wooyoung

“baiklah, terimakasih oppa”

Wooyoung pun hilang di balik pintu, Seohyun dan Nana langsung berhambur mendatangi meja Hara, tidak Hanya Seohyun dan Nana, beberapa murid lainya yang penasaran akan apa yang terjadi pun ikut bergabung

Seohyun langsung mengambil duduk disebelah Hara“Hei Hara! Tanganmu bagaimana?”

“iya, kudengar itu semua gara-gara si anak baru itu ya?” timpal Nana

Hara menyenggol tangan Nana, bibirnya mengisyaratkan untuk diam

Minho melirik,  ternyata semua perilaku aneh sedari tadi itu karena masalah itu

“keterlaluan sekali” ujar Hyuna yang ikut nimbrung

“huh lihat, dia kehilangan semua fans-nya sekarang, tau rasa dia”

Nana Mengangguk “ya, ini semua karena salahnya sendiri”

Hara hanya diam, perasaanya begini membingungkan, sedikitpun Hara tidak merasa marah ataupun dendam, Hara hanya berfikir, kenapa Minho bisa menjadi orang yang seperti itu? Ataukah memang dari sananya sudah begitu? Tapi tidak mungkin kan? Setiap orang pasti punya sisi baik kok

“Tapi Hara, apa kau jadian dengan kapten Basket itu?” celetuk Jisook yang juga ikut angkat bicara

Hara tersentak. “Mwo? Maksudmu Wooyoung oppa?”

“Ya ya,benar tiap hari kau makin nempel saja sama dia” timpal Nana

“benarkah kau jadian denganya? Wah.. Hyung payah, saat di klub dia tidak cerita apa-apa padaku” Ujar Suho yang juga ikut nimbrung didalam percakapan ini

“Hei Ya! Apa apaan kalian ini? aku dan Wooyoung oppa hanya berteman saja kok” tugkas Hara mengelak

“sudahlah jangan di tutup-tutupi, wah beruntung sekali kau Hara bisa dekat denganya” Ujar Hyuna sambil menerawang jauh, entah apa yang ia fikirkan

Hara berdecak. “aish sudah kubilang tidak ada apa-apa!”

Seketika mata Hara tertuju pada Minho yang sedari tadi memperhatikan dirinya diam-diam,

Minho menoleh,

Pandangan mereka bertemu-

Hening.

Keduanya hanya diam, tak tahu apa yang harus mereka lakukan, lantas Minho langsung mengalihkan pandanganya dari Hara


***


Bel istirahat pun berbunyi, seperti biasa, Hara, Seohyun dan Nana bergegas pergi ke kantin

“kira-kira sekarang kita mau makan apa nih?”

“aku sedang ingin makan jajjangmyun” ujar Hara

“aku juga ingin makan itu” timpal Nana

“kalo begitu kita makan jajjangmyun, kajja!” setelah mereka memutuskan makanan apa yang akan mereka pesan, mereka langsung melesat menuju kantin, tetapi pemandangan di lapangan sana mengalihkan perhatian Nana dan Seohyun

“Hara, Hara!” Seohyun menarik tangan Hara, membuat Hara terhenti dari langkahnya

“Apa?”

“lihat itu dilapangan!”

Seketika mata Hara menangkap seorang namja yang ia kenal dekat, bersama bola basket ditanganya, dengan lincahnya di lapangan sana, namja itu mengoper bola dan kembali men dribble-nya, memberi arahan kepada anggota tim-nya apa yang harus ia lakukan, ya, namja itu tidak lain tidak bukan sang kapten basket, Jang Wooyoung.

Wooyoung pun menembak bola, bola itu bagai tersedot masuk kedalam ring begitu mudahnya, dan binggo! Wooyoung berhasil mencetak point yang berhasil membuat tim-nya memenangkan pertandingan.

“Oppaaa!”

“Aaa Oppa!! Hebat!”

“Wooyoung oppa keren sekalii!”

Teriakan para gadis yang sedari tadi menonton pertandingan pun pecah, suasanya menjadi riuh

“Masuk! Aaaa Hara kau lihat itu? Tak kusangka Wooyoung begitu keren!” teriak Nana terkagum kagum

Seohyun pun tak kalah hebohnya dari Nana. “Benar sekali! ah Hara! Kau beruntung bisa mendapat perhatian darinya!”

Hara hanya terus memandang kedalam lapangan, memperhatikan Wooyoung yang berhasil memenangkan pertandingan tersebut, Hebat sekali. Batinya

Seohyun tiba-tiba menarik baju Hara “Hara, hara, lihat! dia menuju kesini!”

Matanya mulai melebar mendapati Wooyoung yang melihat ke arah dirinya, Seohyun dan Nana makin heboh ketika Wooyoung mulai berjalan mendekat,

bukan, bukan hanya Seohyun dan Nana, bahkan semua murid yang sedari tadi menonton pertandingan,

dengan senyum cerah, Wooyoung berjalan keluar lapangan, menemui Hara yang berdiri tepat di samping lapangan “Hei Hara, kau lihat aku barusan?” sapa Wooyoung mulai berbicara

Hara masih tidak percaya “Oh? Ya.. selamat oppa, kau hebat” puji Hara

Wooyoung tersenyum “haha benarkah? Terimakasih” Ujar Wooyoung kembali mengacak-acak rambut Hara

“Oppa!” protes Hara, Wooyoung Hanya tertawa melihat tingkah yeoja di hadapanya itu

“Aaaaa Wooyoung oppa, apa yang kau lakukan!”

“apa anak itu pacarnya?”

“Wooyoung oppa andwae!”

Benar saja, perlakuan Wooyoung membuat ricuh suasana di lapangan, mungkin sekarang Hara sudah menjadi musuh utama para gadis yang berusaha memenangkan hati Wooyoung, bisa-bisa dia mendapat banyak haters karena dekat-dekat dengan kapten basket itu, dasar, ada ada saja

“sebagai hadiah kau telah menonton pertandingan barusan, aku punya hutang ice cream padamu, katakan jika kau ada waktu, oke?” Ujar Wooyoung, ia langsung berlari kembali ke lapangan, disambut dengan rangkulan para tim-nya, yang juga turut ricuh karena perlakuan Wooyoung barusan,

hingga kini hanya Hara, satu-satunya yeoja yang dapat mendapatkan perhatianya.

“Ya Haraaaa!” teriak Seohyun tiba tiba

Nana tak kalah hebohnya. “hebat hebat! Kau hebaaaat!”

Suara mereka begitu melengking hingga Hara menutup telinganya “Hei Ya! Bisa kalian bicara pelan-pelan? Telingaku sakit!”

“Jadian saja denganya!” Ujar Seo

Hara tersentak. “Mwo?”

Hara kembali mengelak, Tidak lama ia ingat akan tujuan awal mereka “Hei ayo kita ke kantin.. aku sudah lapar sekali” Ujar Hara

"huh Hara kau tidak asyik!"

Mereka pun berjalan menuju kantin


***


Setelah selesai makan, mereka kembali ke kelas, Seohyun dan Nana kembali ke kelas duluan, Hara harus memenuhi panggilan alamnya terlebih dahulu


Minho..


Ya itu Minho sedang berjalan sendirian, sepertinya ia baru saja kembali dari toilet, benar saja, tiada seorang gadispun yang berkeliaran di sekelilingnya dan memanggil namanya seperti biasa, Sepertinya dia pun sudah kehilangan para fans-nya, tapi sampai sekarang aku masih bingung, kenapa semua orang disini bisa tahu? Tentang kejadian kemarin antara aku denganya..

bagaimana bisa?


-


Minho berjalan.. hingga berpapasan denganku, tapi kita diam, hingga kita saling melewati satu sama lain

Sudahlah..

aku kembali melanjutkan langkahku dengan berat


“Hara..”


Suara itu.. suara Minho, Minho memanggilku,

“Ya?” jawabku menoleh kebelakang, menatapnya..

“Apa tanganmu...”

“sudahlah, kutahu kau tidak sengaja, salahku yang sudah terlalu ikut campur saat itu” ujarku memotong pembicaraan Minho

Minho terdiam, entah ekspresi apa itu, sepertinya Minho menyesal, tapi apa iya? Tapi bukankah semua orang punya sisi baik? aku yakin itu

Aku tersenyum “sudahlah tidak apa, lagi pula hanya tergores saja”

“lebih baik kau cepat kembali ke kelas, sebentar lagi pelajaran dimulai” Ujar ku lagi

Oh aku sampai lupa, aku masih harus ke toilet, sebaiknya aku cepat “sudah ya, Minho” aku bergegas menuju ke toilet

“Tunggu..” cegah Minho

Sekali lagi aku menghentikan langkahku menoleh kebelakang,


“Maaf..” 




Deg


Maaf.. dia mengatakan maaf.. benar kan, apa kataku? semua orang tidak ada yang benar-benar jahat, namun memang semua orang juga tidak ada yang benar-benar baik, semua pasti pernah melakukan kesalahan


“Maaf, aku tidak bermaksud membuat kau terluka, Hara”

Ujarnya lagi..

Minho yang ada di hadapanku kini, terlihat... berbeda..





To Be Contiuned ..


                                                                           


N/B : Annyeong! hahha lagi seneng ngelanjutin ff ini nih, semoga aja sih lancar dan gak ketunda kayak ff yang lainya. Amin^^ oke thanks for visit, see yaa di chapter selanjutnya;)

Next Part : Part 4




Regard : @cicicipta

4 comments:

  1. nah gitu dong minho bilang maaf, agak shock minho kasar gitu, sedangkan wooyoung hangat banget sosoknya :-( plis wooyoung jangan buat daku berpaling padamu /?

    ReplyDelete
    Replies
    1. disini wooyoung emang sifatnya baik banget dan ramah banget >< jangan berpaling dari minho ayoo^^

      Delete
  2. wooyoung keren juga ya, awas hati hara eonie bisa diambil sama wooyoung oppa lho :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener tuh, awas om kodok, bisa diambil nanti koalanya XD

      Delete

Happy Apple