Saturday, July 20, 2013

Tell Me Your Reason [Part 2]



- Tell Me Your Reason -

Part 2

Main Cast
Choi Minho | Goo Hara | Jang Wooyoung

Other Cast
Seohyun | Nana | And Others


Previous Part :
Part 1

Summary :
Terkadang apa yang kau lihat belum tentu seperti apa yang terjadi, aku tahu itu. tapi semua itu sulit.. karena aku benar-benar melihatnya. aku harus bagaimana? masihkah bisa aku mempercayaimu, Minho?









Hari ini sepulang sekolah aku pergi kerumah sakit, ya, aku pergi mengunjungi Minho yang mulai di rawat disana sejak kemarin saat aku secara tidak sengaja melihatnya berkelahi

Aku membuka pintu kamar itu, tiada siapapun dikamar itu, hanya Minho yang masih tertidur dan berbaring disana

Aku meletakan buah yang aku beli dijalan tadi

Klek

“omo Minho-yah.. kenapa bisa seperti ini?”

Seorang wanita memasuki kamar Minho, dia kelihatan sangat mencemaskan Minho, hingga tidak menyadari ada aku disini

“Oh, Annyeong, apa kau teman Minho yang membawa Minho kesini kemarin?” ujar Wanita itu pada ku

“Annyeong, ya, aku Hara”

Ujar ku sambil membungkukan badan ku

“Terimakasih banyak Hara-ssi, aku sangat berterimakasih padamu”

“Ya, tidak perlu berterimakasih, kebetulan aku ada disana”

Sebenarnya siapa dia? Kelihatanya dia sangat mengkhawatirkan Minho, baju yang dikenakanya begitu modis, walaupun ia terlihat sebagai gadis dewasa, tapi ia masih pantas mengenakan pakaian trendy seperti ini, begitu cantik dengan dress pastel selutut yang dipadukan dengan bleezer ungu tua, sangat elegan

Apa dia.. Pacar Minho?

-

“Selamat siang”

Seorang dokter yang menangani Minho memasuki ruangan

“Oh? Selamat siang Dr.nim, bagaimana keadaan Minho?” tanya wanita itu

“dia sudah baik baik saja, luka di dahinya juga sudah membaik, tadi pagi juga dia sudah minum obat, dia sudah bisa pulang ketika ia bangun nanti”

“Jinjja? Terimakasih dokter, terimakasih banyak”

Ya, mungkin saja ia pacarnya, mungkin saja Minho berpacaran dengan wanita yang lebih dewasa denganya, dia terlihat begitu khawatir

“kalau begitu aku pamit duluan, Hara-ssi, terimakasih sebelumnya, aku harus pergi sekarang” ujar wanita itu

“wae? Kau tidak menunggu sampai ia terbangun?”

“ah ya, tapi aku harus pergi sekarang, Annyeong”

Wanita itu bergegas pergi setelah beberapa saat melihat jam ditanganya


***


Hara masih duduk disana, disamping tempat tidur Minho, melihatnya yang masih tertidur disana,

“dasar kau, kukira kau selalu sendiri, ternyata kau punya pacar yang begitu cantik seperti itu” seru Hara

Begitu sunyi

Dibalik wajah Minho yang selalu terlihat murung, juga sikapnya yang dingin dan terus menerus menyendiri, tetapi melihatnya tertidur seperti ini, begitu tenang

“jangan melihatku begitu”

Hara terkejut, bodohnya dia, begitu sibuk melihat Minho hingga tidak menyadari bahwa Mimho sudah bangun entah sejak kapan

“Oh? Kau sudah bangun?” Hara tercengos

“pulanglah”

Lagi lagi..

“Mwo? Terakhir kali ketika kau bilang kau baik-baik saja nyatanya sekarang? Kau berada dirumah sakit! Masih bersikeras diri tidak butuh siapapun? Dasar sombong!” Ujar Hara

“Aish.... kenapa kau”

Minho tidak bicara lagi, Hara tersenyum dan mulai membantu suster yang sedang merapihkan perlengkapan Minho karena dia mau pulang

Hara mengantar Minho sampai mendapatkan taksi, taksi yang membawa Minho pun pergi mengantar Minho pulang, Hara memandanginya hingga taksi itu hilang membaur degan kendaraan lainya


***


Keesokan paginya disekolah Hara terlihat sedang sibuk menulis sesuatu di buku kesayangan yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi

“Hei Hei Hara!”

Seohyun dan Nana yang baru saja tiba disekolah, mereka langsung duduk di depan dan disamping meja Hara

“Hara, kemarin kau benar-benar mengunjungi Minho dirumah sakit?” tanya Seohyun

Hara hanya menganggukan kepalanya

“Aish jinjja! Apa kau suka padanya? Pada namja dingin itu?”

“Mwo? An..Aniyo!” jawab Hara cepat

“tapi kenapa kau mau bersusah payah begitu?” tanya Seo lagi

“aku hanya menjenguk, karena kebetulan kemarin aku yang tahu bagaimana ia menjadi seperti itu, apa menjenguk itu sesuatu yang dilakukan dengan susah payah?”

“tapi kau mengajak bicara orang seperti itu dan itu benar benar dilakukan dengan susah payah Hara!” pungkas Seohyun yang disetujui oleh Nana

Hara hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dan melanjutkan aktifitasnya

“Apa yang kau tulis? Apa kau masih berusaha melanjutkan novel mu?” ujar Nana sambil memperhatikan Hara yg masih menulis sesuatu di buku kesayanganya

“Ah.. begitulah”

Cepat-cepat Hara menutup bukunya, sejak dulu Hara menulis, namun Hara tak pernah membiarkan seorangpun membaca tulisanya, jangankan orang asing, kedua sahabatnya ini pun tak diizinkanya untuk melihat

“Ah kau ini, selalu pelit!” Protes Seohyun

“Ah ya! Apa nanti sepulang sekolah kau berniat menjenguknya lagi?” tanya Nana

“tidak, kemarin dia sudah pulang dari rumah sakit”

Klek

Pintu kelas terbuka, Minho tiba dikelas, masih dengan perban di dahinya

“tuh hari ini dia sudah masuk sekolah” ujar Hara pada kedua temanya

Minho berjalan menuju bangkunya

“Ya Minho, bagaimana keadaanmu?” sapa Hara ketika Minho melewati mejanya

Namun seperti biasa, Minho hanya menoleh sedikit pada Hara, namun ia tak mengucapkan sepatah katapun, dia lantas melanjutkan jalanya menuju meja miliknya dan duduk disana

“Aish Hara jinjja! Lihat itu? Kau benar-benar bersusah payah demi orang itu!” celetuk Seohyun

Hara memutar matanya tak menggubris omongan Seohyun sedikitpun


***


Jam istirahat pun tiba,

“Hara, makan kekantin yuk” ajak Seohyun

“ah.. kalian saja duluan, aku masih ingin melanjutkan menulis”

“huh ya sudah!” ujar Nana kesal sambil mem-pout-kan wajahnya

Aigoo Nana yang begitu terlihat elegan dan cantik, tampak imut dengan wajah seperti itu

Seohyun dan Nana bergegas pergi ke kantin bersama murid murid lainya..

perlahan kelas mulai sepi, tinggalah Hara yang tengah sibuk menulis, seketika Hara sadar ada orang lain disana, ya ada Minho yang sedang tertidur di tempatnya

Entah mengapa Hara berjalan menghampiri Minho, melihatnya yang sedang tertidur, begitu tenang

“Apa itu hobimu? Memandangi orang yang sedang tertidur?”

“Oh? Kau terbangun? maaf..” Hara, lagi lagi, apa yang sebenarnya dia lakukan?!

“Hah, kau selalu mengganggu saja”

Ujar Minho ketus, lantas ia pergi meninggalkan kelas meninggalkan Hara sendiri

“mengganggu katanya?! Yang benar saja!”

Hara juga bergegas meninggalkan kelas untuk mencari Seohyun dan Nana

“Oppaa!”

“Minho Oppa”

Suara ini lagi, mungkin ini tujuanya kenapa Minho selalu didalam kelas saat istirahat, akan banyak suara berisik seperti ini kalau Minho berkeliaran di luar

“Minggirlah, kalian menghalangi Jalanku saja!”

Deg!

Hara yang melihat dari jauh pun mendengar Minho yang berteriak membentak segerombolan gadis gadis yang mengerubunginya.. perlahan gadis-gadis itu memberi Minho jalan untuk lewat, Minho pun pergi meninggalkan semua gadis disana tanpa kasihan sedikitpun

“Minho oppa..”

“kenapa dia galak sekali”

“aku jadi sedih..”

Terdengar suara keluhan dari segerombolan gadis-gadis itu

Minho.. benar benar dia, apa dia tak punya kata-kata yang baik untuk diucapkan?


***


Akhirnya Hara menemukan Seohyun dan Nana dikantin, setelah makan, mereka bergegas kembali ke kelas

“Seo, Nanti pulang sekolah kita mampir ke toko donat di sebelah stasiun yuk!” ujar Nana

“ide bagus” Seohyun menyetujui

“Curang! Kalian tidak mengajak ku!” Protes Hara

“Siapa Suruh rumahmu beda arah dengan kita, haha ya kan Nana?”

“Ya betul!”

“hahaha”

Hara berdecak kesal mengutuki dirinya sendiri yang memiliki rumah berbeda arah dengan kedua sahabatnya,

“Eh itu kan Minho?” ujar Seohyun

Seketika Hara menoleh mengikuti arah yang ditunjukan Seohyun

Dilihatnya Minho sedang berjalan terburu-buru sambil memegangi dahinya yang dibalut perban, meringis dan sepertinya ia kesakitan

“Eh?”

“Ya, Minho!” tidak tunggu apa-apa lagi Hara langsung memanggilnya

“Hei Minho, kau baik-baik saja?” tanya Hara khawatir

namun Minho bersikap acuh tak acuh, ia lantas melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Hara, Seo juga Nana

“Kalian duluan saja” ujar Hara

Lantas Hara malah mengikuti Minho dan pergi meninggalkan Seohyun dan Nana

“Hei Nana, lihat teman kita yang satu itu” decak Seohyun menggeleng-gelengkan kepalanya

“ya , benar benar dia”


***


“Hei Minho-ssi”

Panggil Hara yang terus mengikuti Minho dari belakang

“Minho!”

Hara menyusul Minho dan menghalangi jalanya dengan berdiri didepanya

“Ada apa?” Tanya Minho dingin

“apa yang terjadi? Apa lukamu baik-baik saja?”

“bukan urusanmu, pergilah”

Minho melewati Hara dan pergi begitu saja, Hara berdecak, dengan fikiran bingung sebenarnya apa yang terjadi, dia yakin tadi tampaknya Minho sedang menahan rasa sakit di dahinya

Terlihat jelas dari cara ia memegangi dahinya yang berbalut perban

Entahlah,

Hara membalikan badanya kembali menuju kelas


“biar tau rasa si Minho itu hahaha”

“hahaha hebat kau”

Hara terdiam melihat kedua namja yang melewatinya itu, terlebih lagi dengan apa yang mereka bicarakan, Minho? Biar tau rasa? Apa maksudnya?

Hara teringat Minho yang terlihat kesakitan barusan

“Ah! Benar saja, pasti dia habis berkelahi lagi, benar-benar..” decak Hara

Sesampainya dikelas Hara langsung duduk dimejanya, pandangan tajam mata Seohyun dan Nana yang menatap Hara itu benar benar jelas mengatakan – aku – benar – kan – kau - pasti – suka – padanya –

Hara menghela nafas dan dengan tenang duduk di mejanya, dia menoleh ke arah meja Minho yang masih kosong, kemana Minho pergi? Apa dia baik-baik saja?

-

“Selamat Siang”

Tidak lama Taeyeon seongsaengnim memasuki kelas, pelajaran bahasa inggris pun dimulai, inilah salah satu pelajaran yang sangat Hara sukai, ia selalu bersemangat mengikuti pelajaran itu, entah karena metode yang Taeyeon nim ajarkan sangat mengasyikan atau memang karena Hara suka pelajaran bahasa inggris, yang jelas, dia tak pernah mengantuk sedikit pun setiap kalinya

Klek

Minho..

Ya, itu Minho yang baru saja membuka pintu

“darimana kau Minho?” tanya Taeyeon seongsaengnim

“dari toilet, mian” ujar Minho datar

“ya sudah cepat duduk”

“Ne”


Minho lantas duduk di bangkunya, sepertinya ia tidak separah tadi, yang tadinya ia tampak kesakitan, tapi kini sepertinyaia sudah agak baikan, sebenarnya apa yang terjadi?


***


Sepulang sekolah, seperti biasa, Hara pulang sendiri berjalan kaki, “Seohyun dan Nana pasti sedang makan donat bersama, huh curang sekali” dumalnya kesal

“Hara!” seorang namja memannggil Hara dan menghampirinya

“Oh?”

“Wooyoung Oppa!”

“Ada apa?” Hara bertanya kebingungan, ada apa seniornya itu menemuinya

“kau sudah mau pulang?” ujar Wooyoung yang malah kembali bertanya

“tentu saja, Seo dan Nana juga sudah pulang, jadi sebaiknya aku juga pulang”

“a... sebenarnya aku sudah lama ingin mencicipi ice cream di dekat kedai, apa kau mau ikut denganku?”

“ice cream? Tentu saja aku mau oppa!” jawab Hara riang

“begitu? Baiklah, kajja!”

Wooyoung dan Hara pun berjalan menuju kedai ice cream tersebut, seusai membelinya, sembari menikmati ice cream, Wooyoung bermaksud menemani Hara pulang

Hara masih asyik memakan ice cream rasa Vanilla faforitnya “hem.. oppa, apa tidak apa-apa kau mengantarku sampai kerumah?, memang rumah ku dari sini dekat, tapi akan jadi cukup jauh untuk pulang kerumahmu nanti”

Wooyoung hanya tersenyum melihat Hara yang berbicara sambil sibuk menjilati ice cream-nya bagai anak kecil

“Haish kau ini..” Wooyoung tiba tiba mengacak-acak rambut Hara

“ya oppa! Wae?” ujar Hara protes dengan rambutnya yg dibuat berantakan

“habiskan dulu ice cream-mu baru kau boleh bicara, lihat.. “


Deg


Seketika tangan Wooyoung menyentuh bagian ujung bibir Hara, mata Hara memutar mengikuti pergerakan tangan Wooyoung

“ice cream mu berantakan kemana-mana”

Namja itu menghapus sisa sisa ice cream yang menempel di sekitar bibir Hara, betapa malu nya Hara saat itu, cara Hara makan memang jauh dari kata anggun

Wooyoung dan Hara pun melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah Hara

“a.. itu bukanya Minho?” ujar Hara

“hem? Mana?” tanya Wooyoung yang mengikuti arah yang di tunjukan Hara


Terlihat Minho sedang duduk sendiri di bangku taman seberang jalan sana. Sedang apa dia? Dan tampaknya ia sedang memikirkan sesuatu, sesuatu yang berat kah? Sepertinya tampangnya memang selalu begitu, enggan tersenyum dan terlihat muram

“oppa, aku mau kesana sebentar”

Hara lantas menyebrangi jalan untuk menemui Minho

“eh? Hara tunggu!”

Hara berdiri tepat didepan Minho, diikuti Wooyoung dibelakangnya, tetapi Minho hanya terdiam dan duduk disana

“Hei, apa yang kau lakukan? Apa kau menunggu seseorang?” sapa Hara memulai percakapan

Minho menoleh, pandangan tajam yang begitu sinis ia lemparkan “ck, kau lagi” gumam Minho berdecak sembari memutar matanya berpaling dari Hara

“Hei Ya! Apa kau tidak bisa sopan sedikit?” Wooyoung kesal melihat tingkah Minho yang sangat mengesalkan, anak baru sudah tengil begini, batin-nya

Tapi Minho tidak menggubris Wooyoung sedikitpun, ia bahkan tidak berniat untuk menjalin hubungan baik dengan seniornya

“sudahlah” ujar Hara menenangkan suasana

“Oh ya, apa kau baik-baik saja? Kulihat tadi kau kesakitan?” tanya Hara kembali

“aku tidak apa-apa”

“benarkah? Kulihat tadi ada dua orang namja yg begitu senang, kudengar mereka telah menghabisimu”

“tidak, mungkin kau salah dengar” jawab Minho datar penuh ogah-ogahan

“begitu? Sebaiknya kau bilang pada guru jika ada yang macam macam”

“tidak perlu”

“apa luka mu sudah baikan?” tanya Hara lagi

Minho tak menjawab, hanya anggukan kesal yang ia tunjukan, bahkan menoleh pada Hara pun tidak

“syukurlah..”

“Hara, lebih baik kita pulang, menghabiskan waktu saja bersama orang seperti ini” ujar Wooyoung

Namun Hara tetap belum mau pulang, Entah apa yang membuat Hara disini, ataukah rasa kasihan?


“sebaiknya kau rajin mengganti perban mu” Tangan Hara menyentuh perban milik Minho yang tersemat di kepalanya

“Sudah kubilang, aku baik-baik saja, kenapa kau selalu mengikutiku? Pergilah!!”

DUAK

“Ah...”

Tak diduga, Minho menampik keras tangan Hara, mendorong yeoja itu hingga terjatuh

Minho terkejut, ia bergegas berdiri untuk menolong Hara

“Hara!”

Namun Minho kalah cepat, Wooyoung disana untuk membangunkan Hara, merangkul lenganya, membantunya berdiri

“Ah..”

Rintihnya kesakitan, tanganya terluka tergores jalanan

Wooyoung geram, “Hei bocah tengil, apa yang kau lakukan hah?!” Bentaknya


Minho menatap penuh sesal, sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya? Mengapa ia jadi begini?


Kenapa?





To Be Contiuned ...


                                                                                                              

N/B : hehehe jadi deh part dua nya, thanks for visit, see yaa di part 3 ^^ *bow*

Next Part : Part 3




Regard : @cicicipta

4 comments:

  1. aku bakalan read asap nih! wkwk si minho sok sok misterius gitu ih pengen gigit /? btw pict minho yang dibawah ganteng bener pengen dibungkus dibawa pulang hahaha/? next chap unn!

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha jangan di gigit atuh >< kasian nanti dia rabies/? gih dibungkus dikasih karet dua :"D hehe oke thankuu^^

      Delete
  2. tuh kan kasihan hara eonie jadi terluka, minho oppa lekas bawa hara eonie kerumah sakit hehe, fighting eon:)

    ReplyDelete

Happy Apple