I Love You .. ?
(PART 4)
Story By : Suciati Cipta Sejati
Artworking By : Suciati Cipta Sejati
Genre : Friendship - Romance
Type : Series
Cast :
Goo Hara (KARA)
Yong Junhyung (B2ST)
Huang Zi Tao (EXO)
Shim Changmin (TVXQ)
Jessica Jung (SNSD)
Summary :
Perasaan yang tidak dapat kuhentikan ini, terus tumbuh begitu saja di dalam hidup ini.. Changmin oppa! tolong jawab sesuatu! katakan padaku! sebenarnya apa yang terjadi denganku?
.
.
“Anniyo Oppa!”
“Wae? Ayolah, Hara..”
Hara memutar matanya, menatap bangunan besar nan mengerikan
yang tepat berada di hadapanya itu, begitu banyak sudut yang ditutupi oleh
sarang laba laba, dinding yang begitu usang juga jendela dengan kayu yang
tengah rapuh, sayub sayub terdengar suara mengerikan dari dalam bangunan itu,
sedetik kemudian Hara bergidik merasakan seluruh bulu kuduknya berdiri
Jemari tangan Namja yang berdiri tepat di samping Hara pun
mulai meraih jemari Yeoja ini
“Tenang saja Hara, percayalah padaku”
Bola mata Hara menatap Namja itu sekilas, lalu Namja itu
mengangguk dengan mantap guna meyakinkan yeoja ini, Hara kembali menatap plang
nama yang tertera pada atap bangunan tersebut “Rumah Hantu” begitulah kira kira
tulisan-nya
Hara menarik nafas pendek dan menghembuskanya, lalu Hara
mengangguk dengan ragu, Namja disebelahnya tersenyum senang, kemudian dengan
segera ia menggandeng gadis yang ia cintai ini untuk memasuki wahana terseram
di taman bermain tersebut.
Langkah demi langkah, Sesampainya mereka di pintu masuk, “Changmin
Oppa!” panggil Hara seraya memeluk lengan Namja yang bernama Changmin itu
dengan erat
Changmin tersenyum, “iya Hara iya, sampai kita keluar lagi
dari rumah ini nanti, tetaplah seperti ini, Kau mengerti?”
Hara mengangguk mengerti, mereka mulai memasuki pintu masuk,
suara suara Aneh itu mulai terdengar semakin jelas, refleks Hara menutup
matanya
Changmin terus menggenggam tangan gadis ini, menuntunya dan
menjaganya dalam ketakutan, selama perjalanan mengerikan ini Hara terus menutup
matanya
.
.
.
Mentari mulai meninggi, kicau burung terdengar saling
bersahutan diluar jendela, sinar mentari mulai merasuk kedalam celah celah jendela,
memantulkan cahayanya, membangunkan yeoja yang tengah tertidur diatas ranjang,
gadis itu menarik nafas pendek, ia mulai tersadar akan sesuatu, sesuatu yang
membuat dadanya terasa sesak kini..
“Changmin oppa, untuk kesekian kalinya, aku bermimpi lagi”
Hara tersenyum pahit, “tentang masa lalu kita dulu” setetes cairan dingin
menetes tanpa izin begitu saja..
.
.
Dengan gontai Hara berjalan memasuki kelas
“Hara-ya!” Jessica langsung datang menyambut dan memeluk
Hara, yang hanya dibalas senyuman oleh Hara
“Wae gurae? Dari kemarin siang kau tampak tidak bersemangat?”
selidik Sica
Hara tersenyum “Aniyo Sica, Gwaenchana”
“Semuanya Duduk” Kim-sam memasuki ruangan dan pelajaran pun
dimulai
.
Jika sudah begini, biasanya satu pesan dari Changmin akan
membuatnya tersenyum lagi, tapi keadaan ini berbeda sekarang, keberadaan
Changmin pun ia tak tahu dimana, nomor Handphone nya pun sudah tidak dapat Hara
hubungi, entah Changmin dimana.
sejak kemarin.. perasaan bersalah yang kian bertambah
dirasakan Hara, bersalah telah berani melihat Namja lain dan merasa berdebar
berada disekitarnya
Tapi bagaimana dengan Changmin yang meninggalkan Hara selama
lebih dari setahun tanpa kabar? Tidak-kah kau merasa bersalah Changmin Oppa? Cepat
lah kembali, tidak, setidaknya berilah kabar bahwa kau baik baik saja, beri
tahu aku apa yang sedang kau lakukan? Tidak-kah kau tahu? Ini begitu menyiksa
“Hara-Ya~ Hara-Ya~~” terdengar sica berbisik tepat ditelinga
Hara, lamunan Hara pun terpecah
Dipandangnya dihadapanya kini Kim-sam sedang menatap tajam
terhadapnya
“Hara-Goo!” Panggil Kim-sam dengan nada tinggi, yang membuat
Hara sedikit terjingkat
“Ne, seongsaengnim” jawab Hara pasrah
“Baca Materi selanjutnya!” perintah Kim-sam masih dengan
pandangan mata buas miliknya
Hara mengangguk cepat dan segera membalik balik tiap halaman
buku paket yang tepat berada dihadapanya, sedetik kemudian Hara menggaruk
kepalanya yang tidak gatal, ia mengerutkan alisnya, kembali menatap Kim-sam
dengan takut-takut
“itu.. Mianhae sam, kita sedang berada di halaman berapa?”
Tawa satu kelas pun pecah, Bodohnya Hara
“Keluar kau Hara, bersimpuh didepan kelas dan angkat kedua
tanganmu! Cepat!”
Sekali lagi, Dengan gontai Hara berjalan keluar kelas dan
menjalankan hukuman itu, kenapa harus Kim sam yang menjadi wali kelas Hara sih?
Hara merasa benar benar sial.
Detik demi detik jam berlalu, Har amulai merasakan pegal
disekitar lenganya, Hara mulai menurunkan tanganya perlahan dan meregangkan
tanganya
“Siapa yang memperbolehkanmu menurunkan tangan?!” terdengar
suara Kim-sam berteriak dari dalam, aish benar benar, bisa bisanya Kim-sam
masih memperhatikan Hara dari jendela, dengan ogah ogahan Hara mengangkat kedua
tanganya kembali
Pegal sih, ah tapi mau bagaimana lagi
“Haha iya kau hebat Kai”
“Lebih hebat dari kau tentunya”
Sayub sayub suara beberapa namja bercengkrama pun mendekat,
mungkin ketika ia melewati Hara yang sedang seperti ini mereka akan tertawa
nantinya, Ah entahlah Hara sudah tidak perduli dengan apa yang akan orang
katakan tentang dirinya
Benar saja, ternyata mereka SSG grup, sekelompok orang-orang
hebat, entah karena orang tua mereka adalah orang orang ternama atau
dikarenakan mereka adalah orang orang berprestasi di sekolah ini
Mereka melewati tikungan koridor itu dan mulai berjalan
mendekat padanya, Hara merasa mereka semua mulai memperhatikan keadaanya yang
sedang sangat memalukan, jangan difikirkan Hara, palingkan saja wajahmu! Batinya
“Hara?”
Panggil salah satu Namja diantara mereka, Hara mendongak “Tao?”
Ah, benar benar sial, dilihat oleh tao dalam keadaan seperti ini
Tao mulai memperhatikan kedalam kelas Hara melalui jendela, “Ah,
Kim-sam, aku juga benci guru itu” Ujar Tao seakan mengerti perasaan Hara
“Hei Tao, ayo kita mau ke gedung olah raga kan?” Ujar salah
satu Namja dari 12 Namja dalam kelompok hebat itu, yang tidak lain adalah Kai,
kekasih Sica.
“Kau duluan saja” Jawab Tao
Kemudian SSG grup yang lainya pergi meninggalkan Tao disini
dengan Hara, tunggu, apa? Tao disini? Denganku? Mulai lagi, jantung Hara berdebar
hanya dengan ia tahu ada Tao didekatnya
Hara enggan menoleh ke arah Namja yang sedang menatapnya ini,
ia takut wajahnya telah berubah menjadi kepiting rebus, ah kenapa Tao harus
melihat dirinya disaat yang tidak tepat seperti ini
Jantung Hara berdetak lebih cepat ketika ia sadar, Tao kini
berada disebelahnya, tepatnya ikut bersimpuh tepat disebelahnya, mata Hara
semakin membulat ketika ia dapati Tao mulai mengangkat kedua tanganya,
melakukan Hal yang sama persis dengan Hara, ya, menjalani hukuman ini juga
“Ya, Tao! Apa yang kau lakukan?!”
“Ssst, coba lihat saja” Jawab Tao sambil mengedipkan sebelah
matanya
Hara terdiam tak berkutik, dirasakan desiran darah yang
mengalir lebih cepat, degup jantung ini, ya tuhan tolong aku..
“Hei, Huang ZI Tao apa yang kau
lakukan?!” Teriak Kim-sam dari dalam kelas, dengan segera Kim-sam keluar kelas
untuk memastikan apa yang dilakukan Tao
Bukan hanya Kim-sam, mendadak
seisi kelas segera keluar dan melihat apa yang terjadi, Tao apa yang kau
lakukan?! Kenapa kau mempermalukan dirimu sendiri?
Tao mendongak menatap Kim-sam “Ya,
seperti yang kau lihat, aku menjalani hukuman” Ujar Tao dengan santai
“Apa? Yang ku hukum itu Hara,
bukan kau, cepat berdiri!”
“Aku hanya akan menghentikan ini
jika Hara juga berhenti melakukan ini”
Deg
“Apa?!”
Hara tidak tahu pasti apa yang
sedang Tao lakukan, bahkan Hara tidak tahu pasti ini nyata atau tidak, mimpi
kah? Atau hanya khayalan semata? Tapi Hara dengan jelas dapat menghirup udara
ini, riuh suasana puluhan pasang mata milik seisi kelas yang sedang menatap
kejadian ini pun mulai ricuh, bahkan ada beberapa diantara mereka yang mempertanyakan
hubungan Hara dengan Tao, mengapa Tao bertindak seperti ini? sulit dimengerti
bahkan jika ia hanyalah sebatas teman biasa..
Kim-sam mulai kebingungan “Apa
maksudmu Tao?”
“Seperti yang kau lihat, aku juga
akan seperti ini hingga hukuman Hara selesai”
“Ya Tao hentikan!” ujar Hara
“sudah kubilang lihat saja” bisik
Tao
Hara terdiam, Kim-sam sedikit
berfikir, suasana kelas tak kalah ricuhnya..
Mana mungkin? Mana mungkin
Kim-sam membiarkan Tao, seorang atlet kebanggaan sekolah, seorang atlet juara
perwakilan dari sekolah untuk melakukan hal yang mempermalukan seperti ini,
apalagi ini bukanlah kesalahanya..
Kim-sam menghela nafas pendek, “Baiklah,
Hara, kau boleh duduk”
Tao tersenyum menang,
Apa? Ini kah yang dimaksud Tao? Sedetik
kemudian Hara menoleh pada Tao, menatapnya dengan pandangan penuh tanda tanya..
Tao tertawa kecil, “sudah
kubilang kan Hara, tenang dan lihat saja”
Deg
Sekali lagi, jantungku..
Changmin Oppa, perasaanku sulit
dijelaskan, maafkan aku, kumohon maafkan aku untuk merasakan debaran jantung
ini..
0 comments:
Post a Comment