Sunday, June 15, 2014

Tell Me Your Reason [Part 6]



- Tell Me Your Reason -

Part 6

Main Cast
Choi Minho | Goo Hara | Jang Wooyoung

Other Cast
Seohyun | Nana | And Others

Previous Part :
Part 1 | Part 2 | Part 3 Part 4 | Part 5


Summary :
Terkadang apa yang kau lihat belum tentu seperti apa yang terjadi, aku tahu itu. tapi semua itu sulit.. karena aku benar-benar melihatnya. aku harus bagaimana? masihkah bisa aku mempercayaimu, Minho?





BRAAKK


“Omona!”


Nyonya Goo yang sedang sibuk di hadapan meja makan, menata piring dan sumpit ditempat yang benar, sontak terjingkat karena bantingan pintu ulah putri sulung di keluarga itu.

Goo Hara, memasuki rumah dengan terengah-engah, nafasnya tersenggal didera darah yang mengalir cepat, dirasakanya jantung yang berdegup makin kencang, terpancar dikala rona wajahnya yang telah merah padam.

Hara masih terlihat kacau sambil memunggungi pintu utama yg berhasil ia banting tadi,

“Hara-yah, kau ini kenapa? Seperti habis dikejar hantu?” tanya nyonya Goo pada putri kesayanganya itu

Hara masih sibuk mengatur nafasnya


“A- Aniya..” jawabnya singkat,


berfikir saja ia belum mampu untuk menjernihkanya

“Hm? kau aneh sekali”

Nyonya Goo tidak ambil pusing perihal anaknya yang satu ini, pascanya ia memang sangat bersemangat dan energic. Ia pun kembali berkutat dengan aktifitasnya menyiapkan makan malam

Lantas Hara langsung menyambar gelas yang tersusun rapi di meja makan, menuju kulkas dan mengambil beberapa liter air menaruhnya digelas itu, kemudian ia meneguknya dengan cepat

Nyonya Goo hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah aneh Hara,

“Kau pulang terlambat,  apa kau pulang bersama seniormu itu lagi?”


UHUK


Sontak Hara tersedak oleh minuman yg sedang ia minum, menyemburkan beribu bulir air yang ada di mulutnya, membuat berantakan rumah dengan air yang bececeran dimana-mana

Mata nyonya Goo membulat “Hara- yah! Kau ini kenapa?!”

“umma! kenapa terus bertanya padaku?!”

Hara yang kehabisan kata kata melangkahkan kakinya dengan cepat dan bergegas menuju kamarnya


BRAKK


Bantingan pintu yang kedua sukses membuat eomma-nya terkejut untuk yang kedua kali, spontan nyonya goo mengelus dadanya


“Ada apa sih dengan anak itu”


***


Sesampainya Didalam kamar,

Hara langsung mebenamkan rona merah padam di wajahnya kedalam bantal pink kesayanganya, Hara yang notabene nya adalah anak yang ceria dibuat kebingungan oleh kejadian barusan,

hah mengingatnya saja sudah membuat Hara mengerjapkan matanya beberapa kali-

Hara masih dapat merasakan hembusan angin malam yang barusaja ia rasakan, Hara yakin betul jika ia tidak sedang bermimpi

Hara masih dapat merasakan jemari seniornya itu menyentuh sudut bibir mungilnya, mendekatkan wajahnya, dan mulai menghapus jarak satu sama lain dan- Ah~

Sekali lagi Hara membenamkan wajahnya pada bantal tak berdosa yang sekarang sedang menjadi obyek pelampiasanya,

-

Sementara diluar rumah,

Jang Wooyoung, masih berdiri tegap disana, masih dapat mendengar keributan yg diciptakan Hara didalam rumah barusan, Wooyoung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sekali lagi senyuman mulai terkembang di wajahnya, sedikit terkikik geli oleh kelakuan yeoja manis yang barusan berhasil ia goda.

“Selamat Malam Hara” gumamnya sebelum ia berbalik dan melangkahkan kakinya menjauhi rumah itu.


***


“Hara-yah!”


Hara terjingkat oleh teriakkan eommanya dari luar kamar, Hara mengangkat wajahnya yang sedari tadi masih ia benamkan, Hara hampir saja tertidur jika eommanya tidak berteriak membangunkan Hara

“Ah- Waeyo umma?” jawab Hara malas-malasan

“Garam habis, kau belilah di mini market didepan jalan”

“Kenapa harus aku?” protes Hara

“Siapa lagi? ayahmu belum pulang dan ibu harus dirumah untuk menunggu sup iga matang”

Hara menggaruk kepalanya dan meregangkan tanganya, ingatanya masih tentang seniornya yang tadi bersikap diluar- dugaan.

“Ne”

Jawab Hara, Hara dengan gontai menuruni ranjang tempat tidurnya dan membuka lemari pakaian, mengambil mantel hangat yang akan menjaganya dari angin malam

Hara mengambil uang yang diberikan eommanya dan mulai berjalan keluar rumah


“Hati-Hati”


Ujar eomma yang masih bisa Hara dengar sebelum ia menutup pintu rumah


***


Hara mengepalkan tanganya dan memasukanya kedalam saku mantel hangat yang ia kenakan, tiap langkah kaki nya ia nikmati dengan seksama, menghirup udara malam kota Daegu, kota kelahiranya yang sangat ia cintai

Beribu bintang diatas sana berkedip seraya mengucapkan selamat malam padanya, suasana kota itu masih ramai oleh pejalan kaki,  Seperti apa ya langit malam di ibukota Seoul?

Fikirnya, dalam benaknya ia ingin sekali mengunjungi Seoul, kota metropolitan yang sering diperbincangkan orang, ia hanya pernah sekali kesana dan itupun saat ia masih kecil, jadi, Hara tidak ingat betul bagaimana aroma udara disana. Ohya, bukankah Minho murid pindahan dari Seoul? –Ah lalu kenapa? Kenapa tiba tiba memikirkan Minho? -

Suasana ramai perlahan memudar, Hara melirik jam di tanganya, jarum jam tepat menunjukan pukul 8, perut Hara pun sudah terasa lapar, Hara harus bergegas menuju mini market dan kembali kerumah untuk makan malam.

Setelah melewati tikungan jalan itu, maka Hara sudah sampai ditempat tujuanya,

Deg

Belum sempat melewati tikungan itu, langkah kaki Hara terhenti oleh sosok tinggi tegap dihadapanya, cahaya lampu jalan dapat menerangi orang itu dengan sempurna, terlihat jelas Namja itu sedang bersembunyi dibalik  tikungan sambil memperhatikan sesuatu dibalik tikungan itu.. ya tikungan yang akan Hara lewati

Namja itu menundukan wajahnya, matanya memancarkan cahaya kesedihan, sirai matanya penuh dengan sorotan terluka, mata bulat itu, hidung mancung itu, tubuh tinggi menjulang itu- Choi Minho.

Hara hampir mengerjapkan matanya berkali-kali tidak percaya dengan orang yang sedang ada didepanya

Terlihat minho kembali mengangkat wajahnya, mengamati sesuatu dibalik tikungan itu, bergejolak rasa penasaran timbul dihati Hara, Hara pun mengikuti sorotan mata Minho, tanpa seizin dan sepengetahuan Minho, Hara ikut mengamati obyek yang sedang diperhatikan sedari tadi oleh Namja dingin itu, berjarak beberapa langkah dibelakang Minho, mata indah Hara mulai mengamati keadaan di Hadapanya.

Tidak perlu menunggu beberapa lama, Mata Hara menangkap seorang wanita yang tidak asing baginya berjalan keluar dari Mini Market tempat tujuan utama Hara, Hara melirik Minho, sepertinya, Memang wanita itulah yang sedang menjadi sorotan utama mata Minho.

Tidak, bukan hanya dia, wanita itu tidak sendirian, dia berjalan keluar mini market itu berdampingan dengan seorang pria, dan tepatnya- bergandengan tangan.

Ya, Wanita itu tersenyum bahkan tertawa, pria yang sedang menggenggam jemari wanita itu tampak sangat hangat, mereka berjalan menuju mobil yang mereka parkirkan tak jauh dari mini market itu

Victoria Song!

Ya aku ingat, wanita itu adalah Victoria Song, wanita yang pernah kutemui dirumah sakit ketika Minho rirawat disana, Wanita yang pernah kulihat mengunjungi sekolahku, seorang Wanita modis yang begitu mapan, yang tidak lain tidak bukan adalah seorang model majalah terkenal, ya tidak salah lagi, dialah orangnya.

Tapi pria yang bersamanya itu? Siapa?

Aku masih mengira bahwa Minho adalah kekasih Victoria, namun kulihat kini Victoria sedang bersama lelaki lain yang sepertinya bersikap seperti layaknya sepasang kekasih, lalu apa hubungan Minho dengan Victoria? Dan mengapa Minho juga ada disini?

Begitu banyak pertanyaan memuncak memenuhi otak Hara, membuatnya tak mampu untuk memikirkan hal lain selain Minho dan Victoria.


Chu~


Mata Hara semakin membelalak ketika ia lihat dua pasang kekasih yang sedang ia perhatikan itu berciuman tepat dihadapanya, berbagi cinta dikala malam yang seakan hanya milik mereka berdua, hal itu tak lama ia lihat sebelum akhirnya sepasang kekasih itu memasuki mobil dan menjalankan mobilnya.


Hara hampir lupa bahwa  jaraknya dengan Minho hanya beberapa langkah didepanya, Hara mendapati Minho dengan aura kemarahan yang amat sangat, raut wajahnya kusut bak sesuatu hebat menimpanya, kenapa Minho? Kenapa pemandangan itu begini menyiksamu?

Terlihat tangan Minho mengerat, jemarinya mulai mengepal, dan


BUGH


“Omona!”


Sontak Minho menoleh kebelakang, Hara cepat cepat menutup mulutnya dengan tangan.. namun sia sia, Hara tertangkap basah oleh Minho yang kini sudah mengetahui keberadaan Hara, bodohnya Hara kenapa harus bersuara di saat seperti ini!


“kau?!” Minho terkejut melihat Hara yang berada dibelakangnya


“Ah~ maaf aku..”


“Sejak kapan kau disitu?!”  potong Minho, matanya tajam menatap Hara, amarah memuncak dan nada suaranya meninggi,


“A-aku, Mini market, Ah- itu..” entah kenapa Hara pun tak mengerti mengapa ia bisa sebegini gagapnya menghadapi keadaan Minho yang seperti ini


“Argh~”


Erang Minho secara tiba tiba, Hara terkejut melihat darah mengalir deras pada tangan kanan Minho, Minho tampak kesakitan,

ini pasti karena amarah Minho yang ia lampiaskan dengan mendaratkan tinjuan pada dinding jalan barusan.


“Minho-ya!”

Hara bergegas menghampiri Minho, memopoh pergelangan tangan Minho dengan penuh Rasa Khawatir “kau baik baik saja?”


Minho masih meringis kesakitan, merasakan nyeri di seluruh tanganya,

“Ayo kita ke klinik, letaknya tak jauh dari Mini market, sebaiknya obati dulu supaya darahnya berhenti mengalir” Ujar Hara

Minho masih diam, Hara masih sibuk meraih sapu tangan yang ada di tasnya lalu mencoba membalutkan sapu tangan itu sebagai pertolongan pertama “Lagi pula, kau kenapa? Wanita itu.. siapa dia?”


Hening


Sedetik kemudian mata Hara membulat, gawat, sepertinya Hara sudah mengatakan kata kata yang seharusnya tidak ia katakan, dengan takut Hara melirik Minho, Minho diam mematung, ekspresi wajah Minho sulit di artikan, Hara memutar otak mencoba mencairkan suasana

“Ah sudahlah, ayo kita ke kilinik” Ujar Hara sembari menarik tangan Minho, tapi Minho hanya diam

Hara kebingungan “Lho? Kenapa? Ayo cepat”


“CEREWET!”


Bentak Minho, Hara dengan spontan melepas genggamanya pada pergelangan tangan Minho, dan mundur beberapa langkah darinya

Mata elang Minho kini menatap Hara dengan penuh Emosi “Kenapa kau mencampuri urusanku, Hah?!”

“Kau itu siapa? Memangnya kau peduli apa padaku?!”

“Wanita cengeng sepertimu tak akan pernah tahu urusanku, PERGILAH! AKU TAK BUTUH BELAS KASIHANMU!”

Bentak Minho bertubi-tubi sebelum ia pergi meninggalkan Hara, Nafas Hara tersenggal, dirasakan sakit di dada oleh semua ucapan yang barusan keluar dari bibir Minho


“Minho- ya!”


Panggil Hara, namun Minho tak mengindahkan bahkan menoleh sedikitpun, lantas Minho menghilang dibalik tikungan itu,

Hara lemas, entah apa yang membuatnya begini,

bukan, bukan karena sakit hati oleh ucapan sadis yang di lontarkan Minho barusan, melebihi itu, Rasa sesal. Ya, rasa sesal membelenggu Hara

Menyesal karena telah menyakiti Hati Minho, membuatnya semakin marah dikala keadaan yang sedang menimpanya, Hara menyesal, telah mencampuri hal yang tak sepantasnya ia urusi,

Dengan gontai Hara berbalik arah dan menuju jalan pulang, melupakan tujuan utamanya
Beberapa menit kemudian Hara memasuki rumahnya

“Hara, mana garamnya?” tanya eommanya

“Ah- aku lupa” Jawab Hara singkat, lantas ia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar


“Mwoya?! Lalu kau mau makan makanan tanpa garam hah?” Hara semakin membuat eommanya tak mengerti dengan sikap anehnya sedari tadi


“Makan saja dengan Appa, aku tidak lapar”

Jawab Hara sebelum ia menutup pintu kamar miliknya, eommanya dibuat kesal oleh tingkah anaknya barusan, apa apaan Hara itu?!


Hara menjatuhan tubuhnya ke atas ranjang, merelaksasikan tubuhnya ke zona nyaman di atas bantal, Hara teringat insiden barusan, di raihnya bantal pink kesayanganya yang ia jadikan obyek pelampiasan  belum lama tadi

Tapi kini apa yang ia fikirkan berbeda, bukan lagi pemikiran tentang tingkah diluar dugaan seniornya itu, melainkan, Minho

“Mianhae Minho, Bukan seperti itu maksudku.. “ gumam Hara sebelum ia membenamkan kembali wajahnya kedalam bantal itu.


***


Tepat Pukul 7 pagi, Hara tiba disekolah, suasana riuh menjadi pandangan pertama yang ia lihat disekolah


“Oppa!! Semangat!”

“Wooyoung Oppa Fighting!”


Sorak sorai sekumpulan yeoja penghuni sekolah ini pun pecah, Jang Wooyoung, kapten basket itu kini  berdiri tegap berjalan memasuki lapangan lengkap dengan seragam basket merahnya, di ikuti tim-nya, Key, Dojoon, Dongwoon, dan- yah.. Minho sepetinya belum datang

Hari ini sekolah dibebaskan dalam pelajaran, hari yang begitu membuat semua murid bergebu gebu, yaitu pertandingan basket yang sangat di nanti nantikan, melawan SMA faforit di kotanya ini, Ceongdam Senior High School.

Hara dapat melihat sosok Wooyoung dari kejauhan, seketika ia teringat akan kejadian tadi malam Ah- tidak tidak tidak, Hara mencoba mencegah agar rona merah padam itu tidak hadir di wajahnya, kini Hara mulai menepuk nepuk pipinya sendiri

“Hara- Ya!”

Terlihat dari kejauhan, kedua sahabat Hara, yakni Seohyun dan Nana sedang berlari ke arahnya,

Seohyun langsung merangkul sahabatnya itu dengan sayang, “Annyeong Hara selamat pagi!”

“Pagi!” Sapa Hara pada Seohyun

“Haraaaa aku gak sabar banget nonton pertandingan!” ujar Nana begitu bersemangat

“Ya Ya Nana benar, ayo kita langsung mengambil tempat di lapangan, agar dapat melihat dengan jelas!” Ujar Seohyun yang tak kalah semangatnya dengan Nana

Hara melirik jam di tanganya dan mulai mengerutkan alisnya “Hei ini masih jam 7 pagi.. bukankah pertandingan dimulai jam 8 ?”

Seohyun terlihat bingung “Ya memang jam 8, terus kenapa?”

“kenapa harus buru-buru mengambil tempat duduk? Lagi pula pertandinganya kan masih lama” tungkas Hara mencari alasan, bahwasanya, ia masih malu bertemu dengan seniornya itu

Nana mendelik “Aish Hara jinjja, kalau tidak cepat cepat nanti kita tidak dapat tempat duduk yang bagus, ayo cepat kita mencari tempat duduk!”

Tanpa seizin Hara, kedua temanya itu langsung menarik tangan Hara tanpa aba aba,

“Ya..!”


***


Hara, Seohyun dan Nana sudah mengambil tempat duduk paling depan yang sangat bagus, dapat dipastikan semua pemain yang sedang bertanding nanti dapat dilihat dari sana, Hara duduk pasrah dalam diam, sebenarnya dia amat sangat bersyukur dapat duduk di tempat itu, karena dia memang sangat ingin menonton pertandingan itu, hanya saja.. sepertinya ia masih belum siap jika bertatap muka dengan seniornya

Ya, Hara dapat melihat Sang kapten basket itu sedang disana, disudut lapangan bersama timnya, sedang melakukan pemanasan-

Beberapa menit kemudian mereka selesai melakukan pemanasan, Detak jantung Hara makin berdegup kencang ketika didapati Jang Wooyoung, senior sekaligus kapten basket itu menoleh ke arahnya dan mulai menghampirinya

Tolong jangan sekarang, wajahku jangan berubah warna lagi, kumohon

Melihat keadaan ini Nana sontak menyenggol Hara dengan sikutnya “Hara, Wooyoung kesini tuh”

Wooyoung pun tiba dihadapan Hara

“Pagi Hara” Sapa Wooyoung ramah,

Hara berusaha bersikap senormal yang ia bisa  “Ne oppa selamat pagi” Hara tersenyum

“haha, maafkan tindakanku semalam Hara, tenang saja aku tak akan melakukanya” Ujar Wooyoung sambil mengacak-acak rambut Hara seperti biasanya

Seohyun dan Nana yang melihat keadaan ini pun ikut ricuh sendiri

“A-Ah ne oppa” ujar Hara sembari menundukan wajahnya

“Beri aku dukungan Hara, aku akan memenangkan pertandingan ini!” Ujar Wooyoung penuh semangat

Lantas Hara membentuk kepalan di kedua tanganya  “Pasti Oppa, Fighting!” Ujar Hara memberi semangat


Senyum Wooyoung terkembang, begitu senangnya mendapat dukungan oleh gadis di hadapanya ini, “Gowamo Hara-ya~”  Ujarnya sembari melambaikan tangan dan ia pun kembali berbaur bersama teman-temanya

“Haraaaa!” mulai lagi, tidak lain tidak bukan adalah tanggapan heboh dari kedua sahabatntya, tidak heran, mereka pasti selalu seprti ini setiap kali melihatku bersama Wooyoung oppa.

“kenapa? Apa yang dia maksud dengan “semalam”?!” Tanya Nana heboh

“Ya! Hara Jangan jangan kau?!..”

pletak

“Ah- Hara sakit tahu!” protes Seohyun, jika Hara tidak segera menjitaknya, bisa di pastikan Seohyun bisa bicara yang tidak tidak dan bisa membuat heboh dengan gosip yg secara sepihak ia simpulkan..

Ckck, memang dasar dua sahabatnya ini, ada ada saja

-

Tunggu dulu.. kurang satu..

Hara merasakan ada yang belum lengkap disini,..

Ya, Choi Minho, kemana dia? Hara langsung melirik jam ditanganya lagi, jam setengah 8,

30 menit lagi pertandingan dimulai, kemana Minho? Batin Hara.

Wooyoung oppa beserta tim-nya juga terlihat gelisah sambil melihat jam besar di gedung sekolah yang menunjukan setengah 8, pasti mereka juga menanyakan dimana Minho berada.

“Oh ya, Minho Mana ya dia belum datang? 30 menit lagi pertandingan dimulai” Ujar Nana

Baiklah, kini keadaan mulai menanyakan keadaanmu Minho, kau dimana?

Hara teringat sesuatu, ..

Insiden tadi malam-

Tolong Minho aku benar benar minta maaf, cepat datanglah..


***


Menit demi menit, Detik demi detik, bangku penonton pun sudah Hampir penuh oleh murid yang tidak sabar ingin meyaksikan pertandingan

Keriuhan mulai terlihat saat semua mata menangkap beberapa orang namja berseragam basket lengkap di depan sana, mereka mulai masuk dan menuju lapangan sekolah kami, Ya, 5 namja berseragam basket Biru itu menjinjing tasnya berjalan mendekat, tidak lain tidak bukan, mereka adalah tim lawan dari SMA terfaforit Cheongdam Senior High School telah datang.

Hara terlihat gelisah, ia tidak melihat sosok Minho walau batang hidungnya sedikitpun, seberapa kali Hara mencoba menyusuri tiap sudut lapangan dengan pandanganya, ia tetap tidak menemukan Minho dimanapun

“Semua berkumpul!”

Suara peluit di bunyikan, tanda seluruh pemain harus menuju lapangan untuk menerima arahan dari wasit, Hara bisa melihat raut wajah gelisah dari wajah Wooyoung,

Tim SMA Cheongdam sudah lengkap, tiap punggung mereka bertuliskan angka dan nama mereka masing-masing, Chanyeol, Lay, Jongin, Chen dan Tao.

Sementara SMA Namu, SMA yang menjadi tuan rumah.. Wooyoung, Dojoon, Dongwoon, Key dan.. seharusnya Minho, tapi dia belum datang

Terdengar kericuhandibelakangku, tidak lain tidak bukan adalah pertanyaan tentang-dimana minho-kenapa dia belum datang-

Dan parahnya lagi, yang membuat aku kesal adalah  –benar ya memang Minho pengecut-

Sial, kata kata itu dapat dengan mudah Hara dengar diantara kericuhan penonton

“Kemana satu orang lagi?” Tanya wasit dengan peluit dikalung lehernya

Jang Wooyoung, sebagai kapten dia bertanggung jawab atas semua ini “Tunggulah sebentar lagi” Pinta Wooyoung

Hara merasakan dirinya makin dan makin bersalah, mianhae Wooyoung oppa, ini gara gara aku. maaf juga Choi Minho, ini semua pasti salahku, Hara menyesal amat menyesal.

5 Menit Lagi,

“Ah tidak seru, jadi, kita akan menang tanpa bertanding? Payah!” Ujar salah satu pemain dari tim lawan yang di punggungnya tertuliskan nama –Jongin-

Terlihat Key amat sangat tidak terima dengan ucapanya, bisa saja Key menghabisi anak itu jika Wooyoung tidak dengan sigap sudah melarangnya untuk mendaratkan tinjunya

Suasana makin kisruh..

“Peraturan sudah jelas bukan? Jika pemain tidak lengkap, konsekwensinya adalah diskualifikasi”

Tungkas wasit tersebut, Dongwoon langsung terduduk lemas, raut kesal terpancar di wajahnya, bagaimana ini kapten?-

“Ah sudahlah tak ada gunanya, buang buang waktu saja” Ujar Lay

Tao mengangguk “Ya benar, dasar nyali udang!”

Wooyoung masih disana, tanpa sepatah kata ia hanya dapat melarang para tim-nya untuk berbuat kekerasan atas ucapan tajam dari tim lawan..

1 Menit lagi..

Choi Minho, kumohon datanglah..,

sesak dihati Hara kian memuncak, ia sudah hampir lelah untuk menekan tombol nomor telefon Minho pada ponsel yang sedari tadi ia genggam. Namun, beribu kali Hara mencoba menghubunginya, sama sekali tak ada jawaban dari Minho.

Wasit mulai mengambil keputusan, “Baiklah.. peraturan tetap peraturan.. aku akan Hitung sampai 5, jika ia tetap tidak datang, Ceongdam menang telak”


Deg


Bagai jarum yang menusuk dada seluruh murid SMA Namu, memalukan, amat sangat, bagaimana bisa tuan rumah dikalahkan sebelum perang oleh tim penantang?!


5


Wasit mulai menghitung mundur-

“Cih tidak seru sama sekali” cibir Chanyeol


4


Minho kumohon..,


Wooyoung masih mengatur Nafasnya, ia tetap berdiri tegap dibandingkan Dojoon dan Dongwoon yang tengah terduduk pasrah di lapangan


3


Semua penonton sangat kecewa, tampak jelas diraut wajah mereka,

Ada apa Minho?aku tahu  Ini semua salahku, aku minta maaf, tapi.. SMA Namu membutuhkanmu, tolong datanglah.. dirasakanya sesak didada semakin menguak..



2


.


.



To Be Contiuned..



___________________________________________________



Next Part : Chap 7


N/B : Ohayouuuu!^^ akhirnya ke post juga yang part 6 hehehe, hadeu disini makin banyak aja castnya dan kedatangan anak EXO! *tepok tangan* hahaha, sebelumnya kan anak EXO cuma Suho doang itupun dia gajadi ikut tanding ._.v muehehe. over all thanks for visit and see you next chapter^^




Regard : @cicicipta

5 comments:

  1. I relish, cause I discovered just what I used to be
    taking a look for. You've ended my 4 day long hunt!
    God Bless you man. Have a nice day. Bye

    My website - Google

    ReplyDelete
  2. WHOT?! jadi victoria itu?............... astaga gak nyangka, kira kira cowok yg kisseu sama vict itu nickun bukan ya? /plakk (shipper khuntoria kumat) next chap unn!

    ReplyDelete
    Replies
    1. aduh duh duh jadi nyerempet kemana mana nih wkwk XD sip ditunggu ya^^

      Delete
  3. ada hubungan apasih sebenernya victoria eonni sama minho oppa? pacarnya kah makanya dia cemburu?

    ReplyDelete

Happy Apple